Shintaro melihat sekeliling sekolah barunya. Dirasa berkeliling sebentar mengenali setiap ruangan dan lorong, tidak salah bukan. Cuaca hari ini juga cerah sekali, ia melihat beberapa murid berlalu lalang dan ada juga mengobrol santai. Ketika ia melewati belakang sekolah, langkah Shintaro berhenti saat mendengar suara teriakan membentak dari sana.
Kedua matanya menelusuri sekeliling mencari kericuhan suara itu. "KERJAKAN PEKERJAAN RUMAH KITA! JANGAN MENTANG-MENTANG KAU ADALAH ANAK PINTAR DI SINI! MATSUMURA!" teriaknya di depan pemuda berkacamata bulat, berambut curly itu. Ia sama sekali tidak takut dengan bentakan mereka meskipun wajahnya akan babak belur.
Kerah baju Hokuto diangkat oleh pemuda yang jauh lebih besar darinya, sorotan mata tajam Hokuto menatap kakak kelas yang memang suka memalak atau menyuruh adik kelas mengerjakan tugas-tugas mereka. "Meskipun kalian memaksaku. Sampai kapanpun aku tidak akan mau!" tegasnya membuat emosi kakak kelas tersebut memuncak dan siap-siap melayangkan bogeman mentah di perut Hokuto.
Bugh!
Bogeman mentah itu sukses mendarat ke perut Hokuto. Pemuda berambut curly itu sama sekali tidak melawan kakak kelasnya, rasa nyeri akibat bogeman mentah itu begitu terasa dan sekuat tenaga Hokuto menahan rasa sakit.
"Jika kau tidak menuruti perintahku maka bogeman mentah ini bakal mendarat di perut dan wajahmu!" ancamnya dibalas tatapan tajam dari Hokuto.
"Aku masih tetap dengan keputusanku." tegasnya lagi membuat bogeman kakak kelas itu akan mendarat di perut Hokuto. Namun, bogeman mentah itu terhenti dan menoleh ke kanan melihat seorang pemuda yang nampak asing, datang menghampiri mereka berdua.
"Hentikan! Kekerasan bullying!" teriak Shintaro penuh penegasan. Ia berjalan menghampiri mereka.
"Siapa kau?! Mau apa kau ada di sini? Mau menyelamatkan pemuda pintar yang sombong banget ini." cibirnya sesekali melirik Hokuto yang menahan rasa nyeri di perutnya.
"Aku adalah Shintaro. Lepaskan dia! Kau sama sekali tidak berhak menyuruh dia mengerjakan pekerjaan rumahmu." kata Shintaro tanpa ada rasa takut sama sekali. Pemuda itu melepaskan Hokuto secara kasar hingga tubuh pemuda berambut curly itu menabrak tembok.
Kini kakak kelas itu mencengkram kerah seragam Shintaro menatap penuh emosi ke netra mata cokelat, Shintaro. "Dengar! Kau sama sekali tidak tahu pasti, siapa diriku! Aku adalah orang yang di takuti di sekolah ini. Jadi jangan mencampuri urusanku." ucapnya meluncurkan bogeman mentah di wajah Shintaro.
Gelang Shintaro menyala-nyala dan di sana terdapat tulisan:
[Power from The System World: Full Green Attack!
Mode: On the System]Tangan Shintaro mengepal kuat dan mengeluarkan hijau dengan segera Shintaro juga memukul ke pemuda di hadapannya, sekuat tenaga. Membuat pemuda tersebut melangkah mundur dan terjatuh. Wajah bekas pukulan Shintaro menjadi hijau seperti jelly.
[Informasi on about Power Full Green Attack is a Green Jelly smelly.]
Aroma busuk mulai tercium menyengat Shintaro dan Hokuto segera menutup hidung mereka berdua. Pemuda yang membully Hokuto pun menyadari ada bau busuk paling menyengat membuat siapa saja yang menciumnya tidak akan nahan. Tangannya memegang pipi bekas pukulan dari Shintaro.
Terdapat benda seperti jelly yang lengket dan diciumnya membuat matanya terbelalak lalu pingsan di tempat. Shintaro yang melihat itu tersenyum sumringah telah mengalahkan si pembully biadab itu. Senna muncul di pergelangan Shintaro sembari bersorak ria.
"Yuhuu! Akhirnya berhasil juga. Untung aku segera melapor ke sistem buat mengirimkan power attack buat tuan Shintaro!" seru Senna yang bertingkah menggemaskan di hologram, ia lama-lama seperti anak kecil tidak seperti wanita berumur 25 tahun pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story World Of The System {TAMAT}
FanfictionDi tulis [18-12-2020] Di update[19-12-2020] Tamat: {27-06-2022} Genre: Fanfiction SixTones 💎 The Boys SixTones menemukan sebuah gelang misterius yang tiba-tiba muncul di tempat berbeda. Yugo menemukannya di ruang ganti, Taiga menemukan di tas bel...