Mereka semua mendongak melihat dua pemuda yang sudah berhasil tes menggunakan sapu terbang. Hokuto terus tersenyum lebar membuat siapa saja ingin sekali mencubit pipi pemuda curly yang manis dan imut itu.
Jesse masih dengan tawanya yang entah mengarah ke rasa bahagia atau panik. Karena sapu terbang yang di tumpangi Jesse, hilang kendali. Sapu terbang tersebut terbang secara liar membuat suara cempreng pemuda tersebut sampai tertuju di kedua kerajaan yang letaknya sangat jauh. Gelombang suara Jesse berhasil membuat kedua raja, Kerajaan Neon dan Drakness, penasaran.
"Itu suara milik siapa? Keras sekali? Apakah itu suara hewan jenis baru?"tanya Raja Neon yang duduk di tempat singgah sananya menoleh ke arah perdana mentri.
"Hormat pada yang mulia raja. Mungkin, itu hanya suara buatan dari Sekolah Neon Light Academy."kata perdana mentri sedikit membungkukkan badan.
Raja Neon bernama Tommy Kyomoto menghela nafas kasar. Mata hanzel tajam membuat para wanita akan terkesima melihat ketampanan dan wibawa seorang Raja Neon. Tommy, di kenal dengan raja yang baik dan dermawan sekaligus tegas. Ia sangat berbeda jauh dengan sifat kedua anaknya, Taiga Kyomoto dan Daisuke Kyomoto.
Taiga Kyomoto memiliki sifat seperti kakaknya dulu, Ito Kyomoto. Ia tidak percaya kalau kakaknya bakal meninggalkan Tommy secepat itu dan membikin ayah marah besar sekaligus merasa gagal menjadi Raja serta tidak menjaga keenam permata dewa, terkuat di Kerajaan Neon dengan baik. Permata itu sudah berada di Kerajaan Neon bertahun-tahun, Raja pertama Neon sampai Raja ke 46—ayah Tomny Kyomoto.
Tommy, selaku raja yang ke 47. Ia hanya memimpin desa tanpa melindungi keenam permata sihir dewa atas insiden ratusan tahun lalu. Walau permata sihir dewa yang memiliki kekuatan besar seperti keduabelas bintang zodiak. Ia masih memiliki satu kesempatan lagi yaitu melatih Taiga untuk memperkuat sihirnya agar sama dengan Ito. Memiliki sihir yang kuat dan bisa mengalahkan Kerajaan Drakness yang serakah akan kekuasaan dan kekuatan sihir.
Kata peramal sihir masih ada dua permata dewa sihir yang tersisa dan sayangnya sudah tidak membentuk permata melainkan 'penyihir' dari dimensi berbeda yang pernah di masuki oleh Tama dan Ito, di bumi dan berada di Kota Wing.
Di Kerajaan Drakness dimana istana nya penuh dengan kegelapan. Seorang Raja bertubuh tinggi dan gagah, rambutnya selalu keren ke belakang, ke samping kanan kiri, tipe cowok cool. Ia penasaran dengan gelombang suara melengking dan cempreng. Suara itu berasal dari arah selatan dimana Kerajaan Neon, musuh bebuyutan tinggal.
Raja Kerajaan Drakness bernama Hikaru Iwamoto di temani perdana menteri Shota Watanabe. Ia ingin sekali menguasai Kerajaan Neon dan akan mendapatkan penyihir yang kuat. Ia sudah mengirim budak dengan kemampuan sihir tinggi hampir setara dengan Ito Kyomoto. Budak yang lebih cerdik dari Tama Tanaka, kejadian beberapa ratus tahun yang lalu. Sampai sekarang, kabar budak cerdik itu sama sekali tidak terdengar. Apakah ia sudah mati di makan kelompok kucing di hutan?—kalau memang benar, budak itu sama-sama bodoh seperti Tama.
Matahari sebentar lagi akan tenggelam dan nasib Jesse masih sama yaitu terbang ke sembarangan arah tanpa ada yang membantu, pemuda bersurai merah itu.
"Waaah Help me! I can't stop!"teriak Jesse. Beberapa murid sudah menutup dua telinga mereka akibat teriakan bad boy tidak bisa diam. Juri dan Taiga hanya melihat penderitaan Jesse dari bawah. Yugo panik, ia ingin membantu tetapi tidak tahu caranya. Hokuto hanya bisa menerbangkan sapu terbang, tidak bisa maju ke depan maupun ke belakang.
"Bagaimana bisa Jesse mengendalikan sapu terbang?walau tidak terkendali!"gumam Hokuto, diam di sapu terbang memegang dagu.
"The Broom Neon Flying!"seru Shintaro bahagia akan tetapi ia sama sekali tidak menerbangkan sapu terbang. Pemuda bertubuh berisi masih berada di tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story World Of The System {TAMAT}
FanfictionDi tulis [18-12-2020] Di update[19-12-2020] Tamat: {27-06-2022} Genre: Fanfiction SixTones 💎 The Boys SixTones menemukan sebuah gelang misterius yang tiba-tiba muncul di tempat berbeda. Yugo menemukannya di ruang ganti, Taiga menemukan di tas bel...