40. Menghadiri Acara Karate

14 3 0
                                    

Yugo membuka kaleng soda lalu meneguknya setengah agar kerongkongannya tidak terlalu kering. Ia berjalan beriringan bersama Shintaro seraya berbicara banyak hal tentang Juri. Memang pemuda itu akhir-akhir ini sangat susah di dekati karena kehilangan sahabat kecilnya. Menyakitkan memang, namun, Juri yang paling ia sesali adalah ia tidak menemani Haru hingga Juri merasa sangat bersalah.

Shintaro yang menyimak cerita dari Yugo sangatlah miris. "Lalu? Bagaimana aku bisa berhasil menjalankan misi dari sistem?" tanya Shintaro lalu muncul hologram hijau dari pergelangan pemuda berbadan berisi itu. Yugo melihat kalau Shintaro mendapatkan misi baru yaitu menonton acara karate dengan deskripsi bahwa Juri dan Jesse akan ada di sana.

Seluas senyum terukir jelas di bibir Yugo, berkata, "peluang yang bagus. Dengar-dengar Matsumura dan Kyomoto akan bertanding pada hari sabtu. Mereka adalah rival sesungguhnya." katanya dibalas anggukan Shintaro.

"Aku tadi menemui Matsumura. Ia sedang dibully dibelakang sekolah, untungnya aku menyelamatkannya. Kata dia, ia sudah terbiasa mendapatkan peristiwa itu. Apa benar?" Tanya Shintaro sangat penasaran dengan Matsumura Hokuto.

Hikaru muncul Dan berkata, "Yang pasti Bella tidak akan terima kalau tuannya digituin. Ia akan mengirimkan power kuat untuk menghantam lawan." Kata Hikaru sembari mempraktekkan kuda-kuda bertarung serta tendangan taekwondo.

"Matsumura memang tidak bisa di tebak. Aku aja pas ingin mengajaknya bermain bola, susah gampang. Aku menyuruh Tama menemui Matsumura." Kata Yugo kembali berjalan ke depan diikuti oleh Shintaro.

"Memangnya Matsumura itu, orangnya kayak gimana? Ya, karena menurutku dia itu baik dan memang sedikit misterius." kata Shintaro, Yugo hanya tersenyum.

Mereka berdua membahas tentang Hokuto sepanjang perjalanan. Yugo selaku kakak kelas menjelaskan secara rinci tentang kehebatan Hokuto Matsumura di bidang apapun, pemuda itu sanggup mengikuti semuanya apalagi Hokuto sangat hobi membaca. Membuat ia seperti professor sungguhan. Nilai-nilai Hokuto bisa dibilang nyaris sempurna.

Shintaro yang mendengar bahwa Hokuto adalah anak terpintar di sekolah begitu kagum mendengar kehebatannya. Ia sangat jago dengan apapun. "Dan ia juga memiliki rival yaitu Kyomoto Taiga." kata Yugo melihat jalanan yang begitu ramai oleh pejalan kaki.

"Kyomoto? Dan kenapa mereka bisa menjadi rival?" tanya Shintaro begitu kepo dengan mereka berdua.

Shintaro mencoba mencari informasi dari system mengenai data diri atau perincian tentang 'Kyomoto Taiga'. Daftar diri Kyomoto Taiga tertampil jelas di layar hologram berwarna hijau tersebut, di sana terdapat foto Kyomoto Taiga serta biodata. Mengscroll sampai bawah, membaca dengan seksama tentang seorang pemuda berambut pirang tersebut dan tertera di sana bahwa yang dikatakan oleh Yugo, benar.

Melirik ke Yugo, berkata, "benar katamu, Kochi senpai. Kalau Kyomoto dan Matsumura adalah rival sesungguhnya." jarinya terus mengscroll ke bawah dan menemukan keterangan serta alasan mengapa mereka berdua menjadi rival.

'Mencapai batu kasar hingga bersinar bak bintang di malam hari. Tidak terkalahkan oleh siapapun.'

'Kyomoto dan Matsumura menjadi rival semenjak mereka pertama kali bertemu di sanggar seni. Melihat kemampuan yang sebanding 12:12 serta menjadi terbaik, mereka memilih menjadi rival untuk mendapatkan impian yang selama ini mereka kejar.'

Seperti itulah yang tertulis di data Kyomoto Taiga. Melihat tentang mereka berdua dari system memang rinci. Namun kebanyakan, semua orang  akan melalukan itu untuk mencapai yang terbaik. Shintaro juga sama, ia datang ke Kota Tokyo untuk mengejar impiannya. Lalu Yugo menyuruh Shintaro untuk bertemu lagi nanti malam, tepat di lokasi tempat dimana yang akan menjadi turnamen Taiga dan Hokuto.

The Story World Of The System {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang