Selamat membacaa!~•~
"Orang yang benci sama kita, pasti akan terlihat bahagia saat melihat kesedihan kita. Maka dari itu, jangan tunjukan kesedihan mu pada siapapun."
_____________________
"Oke, serius. Gue tahu siapa orang yang udah ngejebak lo sama Beyca waktu itu!"Aderald langsung membelakan matanya, rasa ngantuknya seolah hilang setelah mendengar ucapan Aldi. "Serius? Siapa Di?"
"Dateng ke Cafe Doremi siang ini, gak seru kalau gue kasih tahu lewat telepon nanti lo gak penasaran lagi!"
"Anjing!" Aderald sungguh memaki Aldi saat cowo itu langsung memutus sambungannya sepihak.
Ting!
@AldiCakepss
| gk ush esmosi Rald, tahan dulu!
| gw mau belajar dulu dah Byee@Adrlwgn
Cot bacot bacot bacot COT🖕🤗|Rasa kesalnya semakin menambah apalagi saat melihat nama Aldi di ponsel nya. Sialan cowo itu, ternyata sudah mengotak atik ponsel nya. Apaan itu namanya Aldicakeps? Pengen muntah gue lihat nya! batin nya mecibir.
Aderald langsung saja mengubah nama kontak Aldi menjadi 'Kembaran mnyt😊' Nah gitu kan bagus. Aderald terkekeh dibuatnya.
Pemuda itu menyimpan ponsel nya, lalu melirik Beyca yang masih tertidur memeluk pinggang nya. Aderald tersenyum, merapikan rambut Beyca yang menghalangi wajahnya.
"Cantik banget ibu dari anak gue." Cowok itu terkikik, merasa geli dengan ucapannya sendiri.
Setelahnya Aderald kembali mendatarkan wajahnya, manatap ke atas langit-langit kamar. Kira-kira siapa yang menjebaknya waktu itu, begitu kiranya yang ada di pikiran Aderald saat ini. Jika benar Aldi telah menemukan orangnya, Aderald sungguh berterimakasih pada curut satu itu. Tapi apa motif dari orang yang menjebaknya itu.
Aderald menyugar rambutnya kebelakang, lalu beranjak ke kamar mandi. Dia akan membersihkan tubuhnya terlebih dahulu. Sekaligus mendinginkan pikirannya, dengan cara berendam.
----
"Mangkal dulu yuk!" Saat sedang membereskan alat tulisnya, Deicha tiba-tiba berdiri di depan meja Raira.
Raira menoleh sejenak, lalu kembali membereskan bukunya. "Dimana? Lampu merah?"
"Anjing, lo kira gue lonte?!" kesal Deicha.
"Emang lonte suka mangkal di lampu merah?" tanya Raira polos.
"Kenapa jadi bahas lonte sih?!" geram Deicha. Sungguh Raira benar-benar minta di gaplok.
"Udah akh, ayo kita nongkrong di warung bakso depan sekolah." Melihat Raira yang sudah menyampirkan tas sekolahnya, Deicha langsung saja menarik tangan gadis itu keluar dari kelas, "Gue laper!"
Perlu di jabarkan, gara-gara Raira yang lama membuat mereka tertinggal pulang. Di kelas ini hanya mereka berdua yang tersisa, padahal bel pulang sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu.
Dan lagi ini apalagi, saat hendak menyebrang kedua tangan mereka tiba-tiba di tarik kasar oleh ketiga lelaki yang entah muncul dari mana. Bikin kekesalan Deicha bertambah saja, sudah lapar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
B E Y C A [Completed]
Fiksi Remaja[LEBIH AFDOL, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA BRO] Beyca kira rencana yang ia buat untuk mengikat Alzaska berhasil sesuai harapannya, tapi ternyata harapan tinggal harapan atau emang niat jahat gak akan berakhir baik, dirinya malah terjebak dengan se...