Exstra Part 3

17.7K 522 22
                                    


HALOHAII!!

KAYANYA INI EXSTRA PART TERAKHIR CERITA BEYCA!

JANGAN LUPA KASIH VOTE SAMA KOMEN YANG BANYAK YA SEBAGAI TANDA PERPISAHAN.

KASIH LOVE YELLOW JAN LUPA💛

--****

"Nzann, janan ain ola di lumah! Entalnya--"

Brugh!

"Tuh tan! Huaaa Mami teddy Canu tendelam!"

Beyca yang sedang di dapur cepat-cepat menghampiri anak-anaknya saat mendengar teriakan gadis kecilnya.

"Nih, udah Canu janan cengeng, belisik Aa agi bete!" Cikko tadi baru saja turun ke kolam renang untuk mengambil boneka teddy milik adiknya, selain kolam renangnya dangkal dia juga sudah bisa berenang.

"Ozan diem, gue lagi pucing!" kata Cikko dan duduk di kursi santai.

Beyca yang melihat interaksi anaknya terkekeh, dia tahu anak sulungnya itu tengah dalam mode ngambek pada Aderald akibat si Aderald yang katanya ngebatalin acara liburan mereka. Padahal suaminya itu cuma bercanda.

"Mami kasih bolu coklat spesial buat Aa karena udah nolongin adiknya!" seru Beyca dia membawa bolu coklat kesukaan si sulung, ia tertawa dalam hati saat melihat wajah ngiler Cikko tapi anak itu masih tetap mempertahankan muka cueknya.

"Gak makacih!"

"Naudah, Nzan ja Mami!"

Cikko mendelik saat adiknya akan membawa bolu coklat favoritnya, dia dengan cepat meraih piring itu dan memeluknya. "Enak aja! Puna gue ya!"

Beyca geleng kepala sambil mengusap rambut Cikko dan Ozan, dia juga memberikan sepiring bolu brownis coklat untuk si kembar. "Aa gak boleh gue-gue an lho," kata Beyca yang dihiraukan oleh si Cikko.

Setelah membereskan bekas reunian teman-temannya, Aderald menghampiri anak dan istrinya yang lagi di halaman belakang rumahnya. Dia membawa tiket ke bali yang tadi ia dapat dari Aldi, Aderald meminta tolong pada pasangan suami istri yang baru saja honeymoon itu.

"Cepet siap-siap." Aderald duduk di samping Sanu yang tengah mengajak berbienya ngomong.

"Ciap-ciap keana Papi?" tanya bocah perempuan itu dengan raut bingungnya.

"PAPII!! AIN OLA!" teriakan Ozan membuat Aderald melaimbaikan tangan, menyuruh anak lelaki yang tengah memegang bola itu menghampirinya.

"Ayo ain ola cama Aa Ikko uga," kata Ozan setelah sampai di depan Aderald, anak lelaki itu duduk di pangkuan Aderald. "Mami 'a!"

Beyca membelah bolu coklatnya dan memasukkan ke dalam mulut anaknya itu.

"Bentar ya, mau diskusi dulu." Aderald mengusap rambut Ozan.

"Dickuci pa?"

"Nzan mau liburan gak?"

"MAU!" seru Ozan dan Sanu berbarengan.

Beyca tersenyum tangannya mengikat rambut Sanu saat anak itu kegerahan, "Aa gak mau ngedeket ke sini?" Mereka berempat ngelirik ke arah Cikko yang diam di pinggir kolam renang dengan kaki yang masuk ke dalam, juga mulut yang tidak berhenti mengunyah bolu brownisnya.

Posisi dia udah kaya anak yang tersisihkan, Papinya memangku Ozan terus Maminya memangku adik boncelnya aka si Sanu. Sedangkan dia cuma menyendiri? Bodo Cikko lagi ngambek sama Papinya!

"Ndak," balas anak itu sok singkat.

Aderald tertawa dalam hati, menjaili anaknya sendiri kayaknya seru. Apalagi ngejaili anak kaya si Cikko itu. "Ozan sama Sanu mau liburan kemana?"

B E Y C A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang