11 - Sah?

13.4K 651 10
                                    


"Mengucap kata itu, sama saja merubah kehidupan kedepan nya"
____________________________________

Seminggu ternyata berlalu begitu cepat bagi Beyca, dan hari ini adalah hari yang tidak di nantikan oleh kedua pasangan pengantin itu. Ya, hari ini adalah hari pernikahan mereka berdua.

Pernikahan ini di lakukan dengan sederhana, tidak banyak yang di undang oleh kedua orang tuanya, mungkin hanya sahabat terdekat orang tuanya saja dan para tetangga. Termasuk keluarga Alzaska yang juga di undang oleh mamah nya.

Sedangkan Beyca sendiri hanya mengundang ketiga sahabat nya. Jika Aderald, hanya mengundang Dion saja, sahabat nya belum ada yang percaya. Biarlah, biar waktu yang akan menunjukan nya pada mereka.

Beyca tengah duduk di hadapan cermin di kamarnya, dia sudah selesai di rias. Beyca juga memakai gaun pilihan Aderald, benar kata lelaki itu gaun ini sangat cocok di tubuh nya, pilihan lelaki itu tidak lah buruk.

Mengingat Aderald, Beyca sudah lama tidak bertemu dengan lelaki itu. Terakhir mereka bertemu waktu Aderald mengantar nya ke rumah malam hari selepas pulang dari acara RAGAR.

Mira marah, dia bahkan mewanti-wanti agar Beyca tidak boleh bertemu dengan Aderald sebelum pernikahan. Entahlah Beyca kadang tak mengerti dengan sifat Mamah nya, wanita itu kadang terlihat peduli, namun kadang terlihat sangat membencinya.

"Udah jangan ngelamun terus!" suara Deicha datang menginterupsi, hingga membuat Beyca menoleh ke arah pintu kamar nya.

Beyca mendengkus, mendengar perkataan Deicha, "Gue gak ngelamun!" cetus nya.

Raira mengelus pundak Beyca, "Aderald, juga ganteng kok! Ganteng banget menurut gue mah, apalagi dia sopan banget uhhh." Raira tersenyum membayangkan wajah Aderald, "Gak jauh bedalah dari si Alzaska!" tambah nya.

"Lo tahu?" tanya Beyca dengan kening mengkerut.

"Aderald udah dateng, dia udah siap di bawah." Deicha mengajak Beyca untuk berdiri, "Kita ke sini di suruh sama Bunda nya Derald, lo juga udah siap kan?"

Beyca mengangguk sebagai jawaban, lalu kedua nya membawa Beyca turun ke bawah.

Semua tamu undangan mengalihkan tatapan nya pada Beyca, hingga gadis itu duduk di samping Aderald yang terlihat menundukan kepala nya.

"Lo gak nyesel kan sama keputusan lo?" bisik Beyca sinis.

"Hah? Enggak kok!" Aderald mendongak lalu tersenyum pada penghulu yang sudah siap di hadapan mereka.

Beyca tersenyum paksa, wanita itu mengalihkan tatapan nya hingga tak sengaja manik mata nya bertemu dengan Alza yang juga tengah menatap nya.

Tidak ingin semakin sakit, akhirnya Beyca lebih memilih menatap Aderald yang sudah siap menjabat tangan nya dengan David

"Ekhem, sudah siap Nak Derald?" tanya Penghulu.

Aderald menarik nafasnya, lalu mengangguk dengan mantap. "Siap pak!"

Meski, mereka menikah tanpa dasar cinta tapi rasa gugup itu tetap ada di hati keduanya, apalagi Aderald takut ia salah bicara saat mengucap ijab qobul.

"Ananda Aderald Candrawiguna bin Wirawan Adiguna saya nikah kan dan kawin kan engkau dengan putri saya Beyca Anastasia Gisella Gusman binti David Sucipto Gusman dengan mas kawin seperangkat alat solat dan emas dua puluh karat di bayar tunai!"

Aderald melirik ke arah Beyca yang juga sama gugup nya. Ya allah panjang bener nama si Beyca, kampret emang!

Lelaki itu menarik nafasnya, bismillah..

B E Y C A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang