"Pernikahan itu bukan hal bercandaan, ini sakral. Hanya satu kali seumur hidup"
-Aderald Candrawiguna
____________________________________
Aderald mendadak gugup memandangi rumah yang ada di depan, orang tua nya udah turun duluan, tinggal Derald doang yang masih berdiam di mobil. Ketemu calon mertua, udah kaya nemuin putri keraton gue. Gugup bener anjir! batin Aderald.
"De, ayo turun!" panggil Bunda di luar.
"Lagi ngapain sih kamu di dalam? Lagi ngerangkai kata? Atau ngumpulin mental?" Nah, ini suara si Papah tajam banget ya.
Aderald menghirup nafas terlebih dahulu, sebelum keluar dari mobil.
"Yuk, masuk!" Ajak Bunda, tangan Bunda menggandeng lengan Derald, mereka bertiga berjalan ke arah gerbang berwarna hitam.
Sambil menunggu Bunda dan Papah yang lagi ngobrol sama satpam. Derald diam-diam menatap rumah yang lumayan gede ini.
'tapi masih gedean rumah Bunda sama Papah gue sih. Hahah'Bunda kembali menggandeng tangan Derald, mereka berhenti di depan pintu utama rumah ini. Setetes keringat dingin turun di pelipis Derald, saat Bunda mengetuk pintu itu. Apalagi pas denger sautan dari dalam, membuat Aderald semakin merasa gugup. Kalau ada si Cici mungkin gue gak akan segugup ini, sayang nya si Cici gak di bolehin ikut sama Bunda!
Tiba-tiba pintu di depan terbuka, menampilkan seorang wanita yang mungkin seumuran Bunda. Bunda tersenyum ke arah wanita itu, namun wajah wanita itu sangat judes seakan mengajak baku hantam.
Gimana kalo dia itu camer gue? Wah gak bisa bayangin ini mah tiap hari gue di ajak baku hantam mulu pasti! Derald bergidik membayangkan nya.
"Ada apa ya?" tanya ibu itu judes.
"Bisa kita bicara di dalem sebentar?" pinta Bunda dengan senyuman manis nya.
Akhirnya Mira mengangguk, mengijinkan mereka masuk.
Mamah Beyca, membawa mereka duduk di ruang tamu, "Sebentar biar saya panggilin dulu suami saya." Setelah meminta ijin wanita itu pun pergi menaiki tangga.
🍂🍂
Mira membuka kamar Beyca, kebetulan di sana terdapat David tengah mengobrol dengan gadis itu."Di bawah ada orang asing," ucap Mamah menatap tak suka pada Beyca, "Keluarga si brengsek itu mungkin!"
Beyca terdiam menunduk pikiran nya berkecamuk, 'jadi dia beneran datang?'
Beyca Menatap pada Papah nya yang juga sama tengah menatap ke arah Beyca. "Yuk temuin!" ajak Papah, akhirnya mereka bertiga turun, ralat ternyata Ardian juga ikut turun. Niatnya lelaki itu ingin mengambil minum. Saat melihat ruang tamu membuat nya penasaran dan memilih bergabung.
Derald dan keluarga nya spontan bangkit saat mereka berjalan menghampiri.
David membuka suara, "Ada apa ya ini, dan kalian siapa?"
"Perkenalkan nama saya Wira, ini Disa istri saya. Tujuan kami ke sini adalah untuk..." Pak Wira menatap ke arah anak nya, Derald yang hanya diam dengan wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
B E Y C A [Completed]
Teen Fiction[LEBIH AFDOL, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA BRO] Beyca kira rencana yang ia buat untuk mengikat Alzaska berhasil sesuai harapannya, tapi ternyata harapan tinggal harapan atau emang niat jahat gak akan berakhir baik, dirinya malah terjebak dengan se...