12 - Malam pertama

19.2K 718 7
                                    

"Tidak semua cinta harus bersatu, ada juga cinta yang harus di lepaskan"

-Aderald Candrawiguna

___________________________________

Sampai apartemen, Derald membawa mobil nya ke parkiran. Ia melirik ke arah samping ternyata Beyca sudah tertidur pulas, dengan kaki wanita itu yang di angkat ke atas dashboar mobil.

Derald berdecak, "Enak banget nih anak udah tidur!" Lelaki itu pun menepuk-nepuk pipi Beyca, "Bangun woy!"

Tak, tega sebenarnya. Tapi rasa sakit di tubuhnya tidak memungkinkan ia harus menggendong Beyca dari loby hingga ke apartemen nya no way ya!

Kaki nya juga pegel, mana pinggang Derald juga terasa encok. Di tambah ia harus menggendong Beyca? Ohooh gak kuat gue, tubuh dia berat ya!

Beyca menggeliat pelan, wanita itu mengerjapkan mata nya berulang kali. Nyawa nya masih belum terkumpul.

"Huft, bangun entar lanjutin lagi di kasur!" Aderald meniup mata Beyca.

Beyca mendengkus, lalu menabok wajah Aderald yang terasa sangat dekat dengan nya, "Nafas lo bau azab!"

Lalu wanita itu keluar dari mobil, meninggalkan Aderald yang masih mengecek nafasnya, "Hah?" Lelaki itu mencium nafasnya, "Masa iya bau Azab, bau daging sapi gini! Apa sapi nya kena azab ya?"

"ADERALDD CEPET KELUAR LO!!" teriak Beyca, dia sudah sangat lelah, apalagi meladeni lelaki itu.

Aderald pun dengan segera keluar, mereka berdua berjalan melewati loby lalu naik lift ke lantai dua tempat apartemennya berada.

Lelaki itu menatap wanita yang berjarak jauh di belakangnya, Beyca memang berulang kali terhenti, betis nya benar-benar terasa pegal.

Beruntung barang-barang keduanya sudah di antar lebih dulu oleh orang suruhan Wira. Jadi mereka tak perlu repot-repot membawanya.

"Tadi katanya buru-buru!" Aderald menghampiri Beyca yang tengah duduk memijat betisnya.

"Lo nya yang kecepetan, pegel tau gak!" sewot Beyca.

Aderald menghela nafasnya, dia pun berjongkok di depan wanita yang sudah menjadi istrinya, "Gendong mau?"

Tak pikir panjang Beyca pun melompat dan merangkul leher Aderald, dari belakang.

Hampir saja Aderald terjengkang ke belakang tapi untungnya dia bisa menjaga keseimbangan.

"Hati-hati lo! Pinggang gue bisa bengkok!"

Tapi Beyca tak peduli, wanita itu malah menyenderkan kepalanya di pundak Aderald.

"Jalan entar gue pijitin, gantian tapi ya!" ucap Beyca.

Aderald mendengkus, tapi tak ayal lelaki itu tetap melanjutkan jalan nya. Hingga sampai di depan pintu apartemen, Aderald sedikit kesusahan membuka pasword nya.

Dia mengoyang-goyangkan pundaknya hingga membuat Beyca mendongak.

"Tolong lo ketik sandinya 050628, cepet!"

B E Y C A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang