17 - Tak lagi sama seperti dulu

11.3K 631 10
                                    

"Hati dan otak memang selalu bertolak belakang"

___________________________________

Pagi harinya, Beyca bangun lebih awal. Dia menatap jam di dinding yang sudah di benarkan. Pukul 4.20, Ini rekor tercepat ia bangun tidur, biasanya Beyca akan selalu bangun terlambat. Entahlah, Beyca rasa tidurnya lebih nyenyak tadi malam.

Dia menatap lelaki yang tertidur sambil memeluk perut nya. Gadis itu menyingkirkan pelan lengan Aderald yang berada di atas perut nya.

Setelah itu Beyca beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Ini mungkin terasa aneh bagi Beyca, karena pertama kalinya gadis itu bangun dan mandi di pagi hari seperti ini.

Allah akbar... allahu akbar..

Tak lama, Beyca keluar dengan memakai baju seragam.  memakai mukena, dan menggelar sejadah, untuk melaksanakan solat subuh.

Ia malu pada Allah, Beyca sering kali lalai dalam melaksanakan solat subuh. Karena ia selalu telat bangun.

Setelah melaksanakan solat, gadis itu bangkit. Masih dengan memakai mukena, dia membangunkan Aderald.

"De, bangun. Solat sana!"

Untungnya, Aderald bukan tipe manusia yang sangat susah di bangunkan. Mungkin karena lelaki itu sudah terbiasa bangun pagi.

"Ya allah, gue lagi di surga apa gimana?" Aderald mengucek mata nya, "Lo bidadari kan?"

Beyca berdecak, dan mengusap wajah Aderald agar cowo itu sadar, "Bangun! Gak usah drama!"

Gadis itu membuka mukena nya dan membereskan sejadah tadi.

"Loh Bey? Lo udah solat? Kenapa gak nungguin gue?" Aderald berlari ketar-ketir masuk ke dalam kamar mandi.

Beyca menggeleng melihat tingkah Aderald, gadis itu berjalan menuju cermin. Dia melihat tampilan dirinya di cermin. Hari ini ia ingin sedikit berubah, di mulai dari gadis ini yang tak lagi memakai rok di atas lutut nya.

Gadis itu menyunggingkan senyum, lalu beranjak keluar dari kamar.

Dia menghampiri Bunda yang sudah berkutat di dapur bersama Cici.

"Ada yang bisa aku bantu?" tanya Beyca.

Mereka menoleh, "Eh Bey, gak papa kok Bunda juga udah beres masak nasi goreng nya."

Beyca tersenyum tipis, dia menghampiri Cici yang tengah cemberut di depan wastafel. "Gak papa Bun, biar Beyca bantu Cici cuci piring."

Cici menoleh, wajah nya tiba-tiba berubah menjadi ceria, "Wah makasihh kak Bey."

Beyca hanya mengangguk, dan kembali fokus mencuci piring nya. Kalau soal mencuci piring, bukan hal yang baru bagi Beyca. Dia sudah sering melakukan ini. Hanya memasak Beyca masih belum belajar, dia hanya bisa memasak sedikit. Seperti nasi goreng, telor, dan mie instan. Itu juga dahulu di ajarkan oleh Bi Dini, ART di rumah nya.

--------

Mereka sudah selesai memasak, dan mencuci piringnya. Ketiga wanita itu hanya tinggal menunggu Aderald datang.

B E Y C A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang