HALOHAII!!KANGEN GAK SAMA ADERALD?!!
ADERALDD JUGA KANGEN LOHH😍
HAPPY READING GUYS💙
~•~
"Terkadang, diam menjadi sebuah pilihan. Di saat suaramu tak lagi didengarkan, bahkan tak penting bagi mereka untuk didengar."
____________
Seperti kata Aderald, setelah melaksanakan solat magrib. Mereka pun pergi ke rumah kedua orangtua Aderald. Beyca meremas dress yang di pakainya, sebagai pelampiasan rasa gugup. Melihat banyaknya mobil yang terparkir di pekarangan rumah Aderald. Dia bisa menebak, malam ini keluarga besar Aderald turut hadir.
Beyca menatap tangannya yang Aderald tautkan di lengan lelaki itu. Sepertinya Aderald akan mengajaknya bersandiwara.
"Tenang aja, keluarga gue gak bakal gigit lo," ucap Aderald sebelum mereka masuk ke dalam rumah besar itu.
Suara tawa yang tadi terdengar, kini lenyap saat mereka berdua berjalan beriringan masuk ke ruang keluarga. Beyca tersenyum canggung, saat melihat semuanya tersenyum, bahkan terang-terangan menggoda mereka berdua.
Aderald dan Beyca duduk di samping Bunda. Raut wajah Beyca berubah sendu saat tak menangkap sosok mamahnya. Wanita itu tidak datang, hanya Papah dan bang Ardian saja yang kini tersenyum tipis padanya. Sudah Beyca tebak, Mira pasti tidak akan bisa menerima kehadiran dia. Spontan Beyca mengusap perut datarnya.Beyca jadi terharu saat keluarga Aderald menerima dengan tangan terbuka tentang berita kehamilannya. Bahkan nenek Aderald juga tampak senang, mengetahui dia akan segera mendapat cicit dari cucu kesayangannya.
"Usia kehamilan kamu berapa Bey?" tanya seorang wanita yang Beyca tahu adalah salah satu tante Aderald. Wanita ini yang nampak lebih cerewet sedari tadi.
"Baru sekitar tiga mingguan tante." Beyca bernapas lega saat Aderald membantu menjawab.
"Usia segitu lagi sering-seringnya mual ya?"
Beyca hanya mengangguk, dia memang sering mengalami mual-mual di pagi hari. Waktu ia searching di internet itu hal yang wajar, morning sicknes namanya.
Melihat gerak tak nyaman dari menantunya, Disa mengajak mereka semua untuk makan malam terlebih dahulu.
Mereka makan dengan khidmat, sesekali tertawa atau saling mengobrol. Hanya satu orang pemuda yang menatap Beyca dan Aderald dengan malas, pemuda itu duduk di sebelah abangnya.
"Dia sepupu gue yang ngejebak kita," bisik Aderald seakan tahu rasa penasaran Beyca.
Beyca menatap pemuda itu, memang sih sepupu Aderald yang satu itu lebih banyak diam dengan wajah datarnya dari pada ikut bergabung dengan sepupunya yang lain. Bahkan dibandingkan dengan kembarannya, Regan lebih cenderung dingin dari pada Rezan yang sepertinya ramah dan murah senyum.
Setelah makan malam bersama, para tante dan om Aderald mulai berpamitan hingga menyisakan nenek dan salah satu tante Aderald. Jangan lupakan David dan Ardian masih ada juga di sini.
Mereka semua kini tengah berkumpul di ruang keluarga Adiguna. Beyca berjalan menghampiri papah dan abangnya, memeluk kedua lelaki itu. Meski balasan dari pelukan bang Ardian terasa kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
B E Y C A [Completed]
Teen Fiction[LEBIH AFDOL, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA BRO] Beyca kira rencana yang ia buat untuk mengikat Alzaska berhasil sesuai harapannya, tapi ternyata harapan tinggal harapan atau emang niat jahat gak akan berakhir baik, dirinya malah terjebak dengan se...