38 - Salah Paham (Lagi)

10.5K 508 103
                                    


Hallo cancii, sehatt kan?

Alhamdulillah kalo sehat🤗

Langsung gas yuk

Selamat membaca!

****

"Buat apa mengharapkan orang yang jelas hatinya bukan untuk kita?"

______

Dengan langkah cepat Aderald berjalan menghampiri pintu rumah Bella, membukanya dengan kasar.

Hal yang ia takutkan adalah tadi ketika Bella mengatakan akan mengakhiri hidupnya, ia tak mau sampai Bella melakukan itu.

"BELLA SIMPAN PISAU ITU!" teriak Aderald menunjuk Bella yang tengah memegang pisau dengan berlinang air mata, bahkan gadis itu sudah tak lagi duduk di kursi rodanya.

"Kamu gak salah Rald, tapi aku. Aku nyesel pernah ninggalin kamu." Bella tersenyum miris, dia semakin mendekatkan pisau itu ke pergelangan tangannya.

Prang!

Aderald menepis pisau itu hingga jatuh ke lantai, tak peduli dengan telapak tangannya yang mengeluarkan darah akibat gesekan tadi.

"AKU UDAH MAAFIN KAMU! LUPAIN ITU!"

"IYA KAMU UDAH LUPAIN ITU DAN MILIH ORANG BARU!" berang Bella. "Aku tahu kamu berhak untuk itu, tapi kenapa dari awal kamu gak pernah bilang kalo kamu sebenarnya udah nikah?!"

Aderald mendesah frustasi, dia menghampiri Bella, membantu gadis itu bangkit, tapi Bella malah menyentak kasar tangannya.

"Bahkan kamu udah mau punya anak?" Bella terkekeh miris.

Aderald menekuk lututnya, berjongkok di depan Bella. "Bel, dengerin gue."

Bella memalingkan wajahnya.

"Gue tahu gue salah, tapi gue punya alasan," ujar Aderald lemah, "Gue gak mau kalo lo akan nyelakain diri lo saat tahu gue udah nikah."

Bella berdecih, dia mendorong Aderald menjauh. "Pergi Aderald!" tukas Bella dingin sambil menunjuk ke arah pintu.

Aderald menggeleng, "Bel, jangan kaya gini gue gak mau lo ce-"

"MAU LO APA?!" Tatapan benci Bella hunuskan, "Lo itu cuma kasiankan sama gue?!"

"Gue sayang sama lo Bella!" tegas Aderald sambil menyugar rambutnya ke belakang, tak peduli dengan rambutnya yang akan tercampur dengan darah di tangannya.

Bella menggeleng, tersenyum sinis. "Kalo gitu, lo pilih gue atau Beyca?!"

Aderald mendesah frustasi, "Lo apa-apaan sih?!"

"Lo gak bisa jawab kan?" Bella memalingkan wajahnya ke samping, "Pantes, gue rasa akhir ini lo berubah. Pasti ini karena lo jatuh cinta sama Beyca kan?!"

"Bell." Aderald berusaha memegang tangan Bella tali lagi-lagi gadis itu menepisnya.

"Pergi Aderald!" tekan Bella.

B E Y C A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang