20 - Bedanya Kasihan dan Cinta

11.1K 594 6
                                    

Selamat Malming!

Hujan-hujan gini dari pada jalan sama doi

Mending tarik selimut sambil baca part ini, oke gak tuh?😭

Selamat membaca ya guys💙

____________________

"Jangan sampai lo nyesel, karena salah mengartikan perasaan lo!"

-Aldiansyah Atmadja

_____________________________

Pagi harinya, setelah perdebatan kemarin malam bersama Beyca. Aderald tersemyum masih bisa menikmati wajah polos Beyca saat ia bangun dari tidurnya, Aderald merapikan rambut Beyca yang menutupi wajah gadis itu.

Entah, alasan apa yang membuat ia tidak mau menuruti keinginan gadis ini. Aderald pun tak tahu, dia hanya mengikuti kata hatinya. Yang jelas hatinya tidak suka saat Beyca mengatakan permohonan itu. Bukan mesum, dia hanya sudah terlanjur nyaman memeluk gadis itu sebelum tidur, Beyca sudah menjadi guling bernyawa bagi Aderald.

Saat asik memandangi wajah gadis itu, ponsel nya tiba-tiba saja berbunyi. Aderald mendengkus malas, dia langsung saja menyambar ponsel nya, lalu mengangkat sambungan telepon itu tanpa melihat siapa yang menghubungi nya pagi ini.

"Halo, dengan Aderald ganteng di sini. Siapa di sana?" seloroh Aderald nyeleneh. Pemuda itu mengernyit saat mendengar cekikikan di sebrang sana.

"Narsis kamu gak hilang-hilang ya?"

Detik berikut nya, Aderald membelalak saat melihat nama gadis yang di cintai nya, Bella yang menghubungi nya ternyata.

Dia langsung gelagapan, buru-buru duduk tegap. Saat gadis di seberang sana, meminta di temani sarapan. "Oke, oke. Aku ke sana sebentar lagi."

Aderald langsung menutup sambungan telepon, lalu berlari masuk ke kamar mandi. Setelah mandi, dan siap-siap. Aderald berjalan, lalu duduk di pinggir ranjang memandangi perempuan yang sedang tertidur pulas.

Tangan nya bergerak menyingkir kan anak rambut yang menutupi wajah gadis itu. "Maaf gak bisa sarapan di rumah."

Bibir nya menyungging senyum, "Maaf gak bisa nganterin lo lagi ke sekolah."

Lalu berdiri, sebelum pergi lelaki itu mendekatkan wajah nya pada kening Beyca.

Cup!

"Gue pergi dulu."

🍂🍂🍂

Setelah sampai di rumah Bella, gadis itu merengek pada nya ingin memakan bubur di pinggir jalan, seperti yang dulu sering mereka lakukan setiap pagi sebelum berangkat sekolah.

Aderald pun menuruti keinginan pacar nya itu. Dan sekarang tiba lah mereka di tempat tukang bubur Mang Ija, yang sering mangkal dekat lampu merah. Kaya cabe-cabean aja mang Ija. batin nya terkekeh.

"Mang, pesen bubur ayam nya dua. Kaya dulu biasa!" seru Aderald, lalu membantu Bella untuk duduk.

"Eleuh, ieu teh si Den Derald, sama neng Bella nya?" ucap pria paruh baya itu.

Aderald terkekeh bersama Bella, "Yoi, mang."

Mang Ija, tersenyum senang. Ia bisa di bilang sebagai saksi percintaan anak remaja ini, kedua nya memang sering membeli bubur pada nya dulu. Tapi sudah beberapa tahun ini, mang Ija sudah tak melihat mereka lagi. Hingga akhirnya ketemu sekarang.

B E Y C A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang