18 - Mencoba memahami

10.2K 571 37
                                    


Maap banget baru bisa update sekarang. Lagi sibuk banget di real life.

Doain aja semoga aku bisa ngebagi waktu.

Gimana nih kangen gak sama Aderald dan Beyca?

Ada yang kangen Alzaska?

Langsung aja yaaa

Happy readingg💗

__________________

"Bukan lagi tentang hal pantas, dan tidak pantas. Nyaman atau tidak, kita sudah terikat dalam ikatan sakral yang bernama 'pernikahan"

___________________________________

Setelah memarkirkan mobil nya, Beyca berjalan melewati lapangan basket. Beyca tersenyum miris, di sana terdapat Alzaska yang tengah bermain basket dengan teman-teman nya. Bukan itu yang membuat Beyca seperti ini, tapi di sana terdapat seorang gadis yang dengan mudah bisa mendapat sebuah senyum dari Alzaska, yaitu Lula.

Jika, kalian berpikir Beyca akan berjalan menghampiri mereka? Maka, kalian tentu salah. Gadis itu malah terus berjalan, bukan tak peduli. Beyca hanya ingin melihat Alzaska tersenyum bahagia, meski dirinya harus mati-matian menahan sakit dan amarah nya.

Hati nya sakit melihat Alzaska tertawa bahagia bersama Lula. Lula memang gadis baik, Alza pantas bersama dia. Jika itu bukan Tasya, maka Beyca akan berusaha menahan rasa sesak di dadanya.

Lula lebih pantas dengan Alza.

Beyca memejam sambil menyentuh dada nya. Aku memang ingin melihatmu bahagia, dan aku harap bahagia mu itu adalah aku. Tapi ternyata tidak, kau bahagia dengan dia. Ingin mencoba ikhlas, meski egoku untuk memilikimu bertambah besar.

"Gak usah di lihat!" Fasya berdiri di depan nya, menutup pandangan nya pada Alzaska.

"Gak usah sok peduli!" Beyca menatapnya sinis.

"Lo juga sama kaya dia!" Setelah mengucap itu gadis itu pergi, meninggalkan Fasya yang hanya diam memandang dengan sendu.

•••

Di saat memasuki kelas, sampai hingga bel istirahat berbunyi Beyca terus diam. Tentu, itu membuat Raira dan Deicha heran dengan perubahannya, Beyca memang bukan orang yang cerewet gadis itu memang judes. Tapi, bukan seperti sekarang. Beyca yang sekarang berbeda, gadis itu terlihat seperti orang yang banyak pikiran.

"Lo kenapa Bey?" Raira menyentuh pundak Beyca.

Beyca yang sedang melamun pun langsung tersadar, "Hah? Gak papa kok!"

Deicha bergerak duduk di depan kedua teman nya, "mau cerita?"

Beyca bangkit dari duduk nya, "Kalian apaan sih, ayo akh kita ke kantin!"

Mereka berdua memandang sedih, pada punggung Beyca yang sudah jauh keluar dari kelas. Mereka memang bersahabat, tapi mereka tidak sepenuhnya tahu kehidupan Beyca. Beyca, tidak pernah mau terbuka dan bercerita. Karena gadis itu tidak ingin menambah beban pikiran sahabatnya, dengan sebuah cerita tak penting dari masalah hidupnya. Begitu fikir Beyca.

🍂🍂🍂

Pulang sekolah kali ini, Aderald dengan cepat meraih tasnya. Biasanya ia akan seperti ini jika ingin menjemput Beyca, tapi sekarang bukan Beyca yang ingin di temuinya. Melainkan Bella.

B E Y C A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang