26 - Aderald aneh

11.3K 555 12
                                    


Ada yang nungguin gak ngab?

Selamat membacaa!!

~•~

"Tak perlu menjadi sempurna, untuk menarik perhatian orang. Karena pada dasarnya orang tulus akan datang dengan apa adanya diri kita."

__________________

Aderald dan ketiga temannya tengah istirahat di kantin belakang sekolah. Niatnya, pelajaran terakhir ini mereka mau bolos bareng anak-anak RAGAR yang lain.

Karena masa jabatan osis sudah habis, makanya sekarang Aderald bebas melakukan apa saja. Dia tidak harus membuat contoh yang baik bagi orang lain, masa bodoh.

Aderald menatap teman-temannya yang sedang merokok, kecuali Rizki yang lebih memilih ngemil. Lihat saja di depan cowo itu banyak sekali makanan ada batagor, siomay, bakso, cimol, cilok dan telur gulung.

Aderald bergidik melihatnya, dia mengeluarkan rokok lalu menyelipkan sebatang rokok di antara jari telunjuk dan tengahnya. "Pinjem korek!"

Aldi dengan cepat melempar korek apinya pada Aderald.

Aderald menyalakan rokok dan mulai menghisapnya. Dia memang bukan perokok aktif, tapi dia sesekali suka merokok pada dasarnya susah sekali meninggalkan sesuatu yang udah jadi candu.

Dia memperhatikan teman-temannya yang tengah bermain game di ponsel, Galang juga tengah mabar dengan Ajrian dan Alan.

"Tumben lo kalem," celetuk Aderald, lelaki itu mengepulkan asap rokoknya lalu melirik pada Aldi.

"Males!" timpal Aldi singkat.

Aderald terkekeh mengingat cerita Aldi yang di gombali cewe MIPA itu dari Galang. Dia kembali memperhatikan anak-anak RAGAR yang tengah memesan makanan pada Bik Sum. Si penjual warung yang sudah akrab dengan anak brandal ini.

"Bi mie rebus lima!"

"Jalakoteknya bi, goceng!"

Aderald bangkit, membuang putung rokoknya. "Gue juga bi, mau jalakoteknya!"

Semuanya menatap Aderald heran, pasalnya lelaki itu tidak terlalu suka dengan makanan satu itu. Dan sekarang dengan lahapnya Aderald memakan Jalakotek dicampur saos, kecap dan mayones, juga keju. Betapa anehnya mereka yang melihat saja merasa mual, tapi Aderald dengan lahap memakan makanan yang sudah di bumbui seperti itu.

"Rald lo waras?" tanya Galang, sedikit ngeri melihat cara makan Aderald.

"Lo mau? Enak banget ini Lang!" saut Aderald dengan mulut belepotan.

Karena penasaran rasanya, Aldi bergerak mencoba. Satu gigitan masuk kemulut Aldi rasanya sudah sangat mual. "Cih, anjir rasa apaan ini!" Aldi memuntahkan makanan tadi.

Aldi menatap ngeri pada Aderald yang bahkan kini telah menghabiskan sepuluh biji jalakotek dicampur bumbu yang menurutnya sedikit aneh.

Suasana yang tadi tenang berbubah heboh, saat Iyan, anak RAGAR yang lain menghampiri Aderald. "Bang Derald! Bang Galang! dan Abang-abang lainnya!" teriak Iyan sambil berlari.

B E Y C A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang