41 - Laura Berulah

7.7K 472 13
                                    


Hallo guys!

Sorry telat up...

Masih nungguin nih cerita?

Masih dong, masa enggak wkwk

*****

"Kupikir waktu satu bulan sudah cukup untuk kita saling mengenal, ternyata tidak. Kita masih tetap orang asing yang terikat dalam sebuah ikatan"

__________

Hari berlalu, waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa kini bulan telah berganti. Kandungan Beyca sudah menginjak enam bulan, perutnya pun sudah mulai membesar.

Oleh karena itu, Beyca sudah mulai home schooling sekarang. Ujian kelulusan pun sudah di depan mata, Beyca juga sering belajar bersama Alzaska maupun Aderald. Hubungan keduanya lumayan baik.

Meski Aderald yang akhir ini cukup sibuk karena harus membagi waktu untuk belajar dan mengurus restoran, untung Aderald punya Ardi yang selalu membantunya.

Hari ini Beyca ikut Aderald ke restoran yang sudah diubah namanya menjadi restoran 'AD's Food, entah apa artinya, si Aderald hanya asal menamai saja. Nanti jika sudah punya anak namanya akan diubah lagi, begitu katanya. Iya, Aderald memang meribetkan.

"Masih lama?" Pasalnya mereka sudah duduk diam, satu jam lamanya. Dan sekarang Beyca sudah mulai bosan.

"Bentar, gue tinggal ngecek daftar keuangan yang udah dikirim ke email sama Ardi," balas Aderald dengan pandangan fokus ke laptop, sesekali alisnya mengerut.

Beyca membuang nafas, lalu merebahkan kepalanya di atas meja dengan mata yang mengarah pada Aderald, dilihat dari bawah begini Aderald jadi tampak lebih cool.

"Ternyata lo ganteng ya," celetuk Beyca tanpa sadar, dia langsung mengangkat kepala menyadarinya.

Bahkan Aderald yang tadi sedang mengetik, terhenti. Dengan muka cengo ia menoleh, "Baru nyadar?" ujarnya menyebalkan.

Beyca buang muka, sambil memukul pelan lengan lelaki itu membuatnya tertawa, "Sekilas doang," elaknya.

Aderald terkekeh, lalu kembali pada Laptop. Hingga dering ponsel yang Aderald simpan di meja membuat pandangan mereka teralih.

Melihat nama Bella yang terpampang, Beyca mengalihkan tatapannya. Tak lama keningnya berlipat, saat nama kontak Bella tidak seperti waktu itu.

"Gue udah gak ada hubungan lagi sama dia," papar Aderald yang spontan membuat Beyca menoleh, "Lo aja yang angkat!"

"Gak papa?" ujar Beyca tak enak.

Aderald menoleh dengan senyum khasnya, tangannya terangkat membenarkan ikatan rambut Beyca, "Gak papa lah, lo kan istri gue." Begitu katanya yang membuat pipi Beyca bersemu.


Beyca cepat-cepat meraih ponsel Aderald, dan mengangkat telepon Bella, "Hallo?" katanya setelah sambungan terpasang.

Alisnya bertaut saat tak mendengar sautan dari sana, ia menoleh pada Aderald yang juga mengendikkan bahu.

Hingga tak lama suara Bella terdengar, "Hallo, ini Beyca ya?"

"Iya,"

"Mmm, Aderald nya ada? Aku mau ngomong sama dia boleh?"

B E Y C A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang