37 - Fakta Sebenarnya

10.2K 513 17
                                    


Hai guys, udah nungguin lama gak nih?

Sorry ya ada sesuatu yang harus diselesaikan di rl

Langsung aja yuk, udah di vote?

Kalo udah, selamat membacaa💛

-------

"Serapat mungkin kamu menyimpan sesuatu, pasti akan ketahuan juga."

__________

Baik Alza maupun Beyca, tidak menyadari bahwa sedari tadi Aderald berdiri di ambang pintu apartemen, menatap datar pada sepasang manusia yang tengah berpelukan itu.

Kesal, sekaligus panas yang Aderald rasa melihat mereka berdua. Aderald rela susah-susah membuntuti Laura demi bisa membantu Beyca, sedangkan gadis itu sendiri? Malah asik pelukan dengan lelaki lain. Mana cuma duaan lagi di apart, lihat aja gue setan yang bakal bubarin!  batinnya kesal.

Aderald berjalan masuk sambil berdehem keras, hingga keduanya tersadar dan berbalik menatap ia dengan kaget.

"A-- Aderald?" Beyca berdiri, menatap lelaki itu dengan gugup, takut jika Aderald akan salah paham. Tapi ternyata tidak, Aderald mana mungkin cemburu dengannya.

"Eh ada tamu, belum kenalan kita ya? Lo pacarnya Beyca?"

Beyca yang tadi akan membantu Aderald membawa tas, memilih diam kembali saat mendengar perkataan lelaki itu. Sudah jelas, Aderald tidak mungkin mencemburuinya.

"Bukan," jawab Alza, sambil berdiri. "Gue sahabat Beyca dari kecil."

Aderald tertawa, sambil membuka sepatunya, "Dari sahabat jadi demen kan bisa." Lelaki itu menyimpan sepasang sepatunya di rak khusus, beralih tersenyum tipis pada mereka berdua, "Lagian menurut gue, mustahil sahabatan sama lawan jenis tanpa melibatkan rasa."

Beyca bungkam, melihat Aderald. Mulut lelaki itu emang tertawa, tapi mata Aderald menyorot Beyca jelas dengan ekspresi kesal dan kecewa.

Alzaska terkekeh sinis, sambil berjalan menghampiri Aderald, "Kalo seandainya gue emang ada rasa kenapa? Lo rela kalo misal istri lo gue rebut?"

Aderald tersenyum, ia melirik Beyca sebelum menjawab pertanyaan Alza. "Kalo itu bisa bikin dia bahagia, kenapa enggak?"

"Suami aneh lo!" Alza menepuk pundak Aderald, sambil melirik name tag di seragam lelaki itu. "Nama lo Aderald?"

"Kenalin gue Alza. Jagain Beyca, dia lagi hamil anak lo bukan?"

"Kalo lo suami yang baik sih, lo pasti paham maksud gue." Alza tersenyum culas, melihat air muka Aderald.

"Bey, aku pamit dulu," sambung Alzaska, ia tersenyum pada Beyca sebelum pergi.

"Kalo mau pacaran, usahain jangan di apartemen kita Bey."

Beyca menatap Aderald yang berdiri di depannya.

"Kasihan setan di sini nanti terganggu." Aderald tersenyum, menepuk pundak Beyca. Dan berlalu ke kamar sesaat setelah Alza pergi.

B E Y C A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang