Setiap orang punya batas dimana harus berhenti bersabar, punya titik dimana harus pergi saat merasa sudah tak lagi berarti.See, hargai setiap perjuangan yang orang lain berikan untukmu, karena tanpa kita sadari itu bisa saja hilang.
-Anonim-*****
Prangg!!
Aderald membuang pisau cutter yang Bella arahkan ke nadinya, apa gadis ini sudah gila. Di tangannya bahkan sudah terdapat beberapa sayatan, sungguh Aderald tidak mengerti kenapa Bella punya pikiran sependek ini.
"Lo gila apa hah?!" bentak Aderald.
Bella tertawa keras, "IYA, GUE GILA! GUE GILA KARENA GAK BISA DAPETIN LO LAGI!" Bella mendorong Aderald.
Aderald diam, tidak tahu harus berkata apa. Ia menatap Bella yang terus menggoyangkan tubuhnya, yang bisa dilakukannya hanya menahan tangan Bella, dan menatap gadis itu dengan dalam. "Lo bisa dapetin laki-laki yang lebih baik dari gue Bell,"
"TAPI GUE MAUNYA LO ADERALD!" Bella menyentak kasar tangan Aderald, ia berdiri mengambil pisau yang tergeletak di meja.
"BELLA LO JANGAN GILA!!" teriak Aderald frustasi.
"Lo gak mau lihat gue mati kan?"
"Bel, simpan pisau itu."
Bella mengangkat tangannya, "Selangkah lo maju gue gak segan-segan untuk bunuh lo juga!"
Aderald kembali diam di tempat, ia menyugar rambutnya frustasi. "Please sadar, kita bisa bicarain baik-baik!"
"Simpan Bella!" tegas Aderald.
Bella menggeleng, "Gue gak akan lepasin pisau ini, sebelum lo janji bakalan kembali sama gue!"
Aderald menatap gadis itu tak percaya, Bella sungguh gila. "Gila! Gue udah punya anak!"
"Apa perlu gue hamil dulu anak lo biar lo tanggung jawab?!"
Aderald mengepal emosi, ia menghampiri Bella merampas pisau itu hingga terlempar ke bawah. Lelaki itu mendorong Bella ke tembok, "Denger ya Bel, hubungan kita udah selesai di saat lo ninggalin gue!"
"Rasa cinta gue udah hilang, pergi bersama Bella yang dulu." Aderald menatap nyalang Bella, yang menatapnya sedih, "Dan untuk kemarin itu, gue cuma kasian sama lo!"
Aderald mengacak rambutnya, membuang nafas kasar, lelaki itu menunjuk Bella yang terduduk di lantai. Menangis tersedu. "Sekarang, gue udah cinta sama Beyca. Dan gue mohon lo jangan ganggu lagi keluarga gue!"
Aderald berbalik pergi, meninggalkan Bella.
"TAPI GUE GAK MAU KEHILANGAN LO DERALD! GUE MASIH CINTA SAMA LO!!"
Lelaki itu menghentikan langkahnya tepat di ambang pintu rumah Bella, "Lo sendiri yang ngelepasin gue!"
Ia berbalik menatap Bella dingin, "Lo sendiri yang buat rasa cinta di hati gue hilang, mungkin ini saatnya lo ngerasaain apa yang gue rasain dulu!" ujar Aderald menaikan nada bicaranya.
Aderald menghela nafas panjang, sambil mengusap kasar wajahnya. "Gue udah gak peduli apa yang mau lo lakuin, mau lo bunuh diri kek, gue gak peduli!"
"Asal lo tahu, gue ke sini juga atas titahan Beyca. Gila aja gue, kalo sampai ngelepasin berlian kaya dia hanya demi lo yang seonggok luka!"
"LO BOHONG!!" berang Bella.
Aderald terkekeh lirih, "Sekali lagi gue tekankan, kita udah 'putus'!" putusnya final lalu pergi tanpa menoleh pada Bella yang terus berteriak memanggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
B E Y C A [Completed]
Teen Fiction[LEBIH AFDOL, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA BRO] Beyca kira rencana yang ia buat untuk mengikat Alzaska berhasil sesuai harapannya, tapi ternyata harapan tinggal harapan atau emang niat jahat gak akan berakhir baik, dirinya malah terjebak dengan se...