9 - RAGAR

9.9K 618 19
                                    


"Saudara sejalan, bersama mereka gue gak kenal perbedaan! Semuanya saling melengkapi!"

-RAGAR-

________________________________________

Aderald memarkirkan mobilnya di depan markas RAGAR, di sana juga terdapat banyak motor punya anak RAGAR yang lain.

"WIH, TUMBEN SI BOS PAKE MOBIL?" teriak Alan, salah satu anak RAGAR yang akrab dengan nya.

Aderald berjalan menghampiri mereka, "Hmm, abis nganterin Bunda dulu gue Lan,"

"ANAK BUNDA NIIHH!" ejek Ajrian teman Alan yang juga dekat dengan nya. Anak RAGAR yang lain tertawa mendengar ejekan lelaki itu pada Aderald.

Lelaki yang menjadi ketua itu pun tak masalah, malah Aderald juga ikut tertawa, "Iyalah anak Bunda, masa gue anak emak lo!"

Anak RAGAR semakin tertawa mendengar balasan Aderald, ini yang mereka suka dari Aderald, cowo itu tak gampang terpancing emosi. Mereka mengenal Aderald dengan baik, cowo itu ramah, baik, tak memandang siapa pun itu. Itulah sebabnya mereka memilih Aderald menjadi ketua dari RAGAR, lagi pula Bang Dion dan angkatan RAGAR lebih dulu setuju mengenai hal ini.

"Tiga curut itu mana Lan?" tanya Aderald pada Alan.

"Dalem, Bang!"

Tiga curut yang di maksudnya itu adalah Rizki, Galang dan juga Aldi. Aderald segera masuk menghampiri ketiga sahabat nya yang sudah menatap tajam dirinya.

"Dari mana aja lo? Tega banget ninggalin kita di Atmadja!!" cetus Galang.

Aderald mendudukan dirinya santai, tak memedulikan ketiga sahabatnya, "Yaelah, di bilangin nganterin calon istri juga!"

"YAHAHAA, jangan kebanyakan halu lo curut!!" Aldi menggeplak kepala Aderald dengan jaketnya.

Lelaki itu mendengkus tersenyum kesal, dia sudah ngomong sesuai fakta. Tapi lihat mereka tak ada yang percaya. masa bodo akh, yang penting gue udah bilang!  batin Aderald.

"Serah lo dah!!" ujar Aderald, "Kalian ke sini naik apa?" Lanjutnya bertanya.

"Pake mobil bokap gue lah!" jawab Aldi.

"Terus bokap lo?"

"Gue suruh naik angkot!"

Lelaki itu hampir saja menyemburkan snack yang ia curi dari Rizki, "Anjir lo! Berdosa banget jadi anak!"

Aldi terkekeh kecil, "Enggak lah! Di jemput sama sopirnya. Yakali gitu Rian Atmadja mau naik angkot." Cowok itu meneguk minuman nya, "Impossible!" tambah nya.

Aderald mengangguk paham, tangan nya menyerobot gelas yang berisi minuman di depan nya, yang entah punya siapa.

"DEDE! ITU GELAS PUNYA GUE!!" teriak Rizki histeris.

"Ya terus? Lo bawa gelas dari rumah?" timpal Aderald enteng.

Mereka bertiga tertawa terbahak melihat raut kesal Rizki. Niatnya ingin membuat Derald kesal, sendirinya lebih kesal. Karena minuman nya belum sempat di minum, eh sudah di minum duluan oleh ketua RAGAR gak ada akhlak itu.

"Bang Dion sama abang-abang lain nya belum dateng?" tanya Aderald.

Galang mengeleng, "Belum, katanya bentar lagi. Eh katanya Bang Dion mau bawa istri sama anak nya gak papa?"

B E Y C A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang