2 - Aku bukan JALANG Ma!

20.9K 1K 6
                                    

"Kepercayaan itu sangat sulit di dapat, jadi jangan coba-coba merusaknya!"

_____________________________________

Beyca menatap pagar rumah berwarna hitam di depan nya, rasa takut perlahan muncul. Papa nya pasti sangat khawatir saat ia tak pulang, dan sekarang kekhawatiran papa nya, Beyca balas dengan kejadian yang pasti akan membuat papa nya kecewa padanya, keluarga nya pun pasti akan menanggung malu akibat perbuatan nya. Bahkan Beyca sendiri pun merasa malu juga kecewa pada dirinya sendiri.

Dan kejadian ini pasti akan membuat Mama nya semakin benci pada Beyca. Gadis itu berbalik, menatap Aderald yang duduk di atas motor cowo itu, sembari terus menatap gerak-gerik nya.

"Lo pulang aja! Gue bisa atasin sendiri!"

Aderald menghela nafas, lelaki itu turun dari atas motor lalu berjalan menghampiri Beyca, "Gue gak bisa ninggalin lo, gue harus tanggung jawab nemuin orang tua lo!"

"Lo bisa datang besok! Jadi gue mohon hari ini gue ingin sendiri!" Beyca menatap tajam Aderald, entah rasanya dia kesal mengingat cowo ini juga ikut andil menghancurkan masa depan nya.

Aderald menghembus pasrah, dia menyodorkan ponselnya ke hadapan Beyca, membuat gadis itu menautkan kedua alisnya, "Masukin nomor ponsel lo! Biar besok gue bisa kabarin lo."

Lalu dengan segera Beyca merampas ponsel di depan nya, dan mengetikan nomor ponsel nya.
"Niih, udah sana lo pergi, gue masih muak liat muka lo!" Beyca mendorong bahu Derald, hingga lelaki itu sedikit menyenggol motor nya.

"Santai dong lo!" Lelaki itu menatap sinis pada Beyca yang terlihat acuh, 'kalo bukan karena tanggung jawab, males banget gue nikahin cewe songong ini!' gerutu Derald dalam hati.

Kemudian Aderald menstater motor lalu melaju pergi meninggalkan Beyca di depan pagar rumah gadis itu.

Beyca menghembus pelan, setelahnya ia membuka pagar rumah orang tuanya dan masuk ke dalam. Dia tersenyum kecil, saat pekerja di rumah orang tuanya menyapa dia.

Beyca melangkah menaiki tangga menuju kamar gadis itu, dia membuka pintu nya pelan, lalu merebahkan tubuh nya di atas kasur.

Untung hari ini belum terlalu siang, dan jadwal pulang kerja kedua orang tuanya masih sangat lama. Beyca menghirup nafasnya, sedikit lega. Setidaknya dia bisa mempersiapkan diri, sebelum nanti orang tuanya pasti akan bertanya soal ketidak pulangan nya kemarin malam, ralat hanya Papah nya.

Gadis itu meletakan tangan nya menutupi kedua mata nya, sungguh kejadian kemarin benar benar di luar dugaanya, dan Beyca mengakui bahwa kali ini ia benar-benar sangat menyesal.

~~

Aderald berjalan memasuki rumah nya, terlihat sepasang suami istri tengah berdiri di depan pintu menatap penuh intimidasi.

"Assalamualaikum, Bun, Pa," salam Derald dengan cengiran polos nya.

Mereka menjawab serempak, "Waalaikum salam." Keduanya sama sama bersedekap dada membuat Derald meneguk ludah.

"Inget punya rumah kamu?" ketus Bunda.

Derald menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, "Hhe, eh Papa, tumben gak ke kantor?" ujar nya pada Papa yang hanya diam menatap datar dirinya.

Papa nya sedikit melirik ke arah Bunda, Derald meneguk saliva nya saat sang Bunda menatap tajam pada nya. Lalu wanita itu melenggang pergi masuk ke dalam, Derald dan Papa nya mengikuti dari belakang.

B E Y C A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang