"Jangan terlalu berharap sama manusia, kalo lo gak mau kecewa!"
_______________
Beyca mengganti chanel tv yang terlihat tak menarik di matanya, sesekali dirinya melirik ke arah pintu berharap seseorang yang di tunggunya segera datang.
Jam kini sudah menunjukan pukul 22.40 WIB. Raira dan Deicha saja sekarang sudah tidur di kamar tamu, tapi sampai saat ini Aderald belum juga datang. Beyca jadi khawatir, dimana cowo itu berada.
"Ngapain juga gue khawatir sama dia? Dia aja gak tahu inget sama gue apa enggak." Beyca mengusap wajahnya gusar, lalu tersenyum miris. "Gak usah bodoh deh, Beyca!" ujar Beyca pada dirinya sendiri.
Beyca bangkit, mematikan tv hendak berjalan ke kamarnya. Di urungkan saat mendengar bel apartemen berbunyi.
Beyca berbalik, menatap heran pada pintu apartemen. Jika itu Aderald, mana mungkin ia akan membunyikan bel. Ini apartemen pemuda itu, pasti Aderald tahu sandinya bukan?
Lantas siapa yang bertamu? Akh Beyca jadi parno sendiri. "Buka? Enggak ya?" monolognya.
Beyca memantapkan hatinya memilih untuk membukakan pintu, siapa tahu penting. Wanita itu menggigit bibir bawahnya takut, dia menarik nafas menghilangkan segala pikiran buruk yang bersarang, sebelum membuka pintu.
Klek!
"Loh Aderald kenapa?" Hal pertama di dapati Beyca adalah Aderald yang tengah di rangkul oleh Galang dan Aldi, dan lelaki itu tak sadarkan diri.
"Oh ini, laki lo ketiduran. Pelor dia," ujar Aldi santai. Mereka membawa Aderald masuk ke kamarnya.
Beyca hanya ikut saja meski ia juga bingung, dengan jawaban Aldi yang terbilang absurd.
"Kita pulang ya Bey," pamit Galang.
Mereka pun pulang setelah Beyca mengatakan terimakasih pada kedua lelaki itu.
Beyca menatap aneh pada Aderald, jika tidur kenapa tidak di bangunkan saja. Aderald kan tipe orang yang tidak sulit untuk di bangunkan.
"Woy!" Beyca menepuk pipi Aderald.
Aderald membuka matanya lalu menyengir kuda pada Beyca.
"Weh lo kerasukan apa gimana?" heboh Beyca, refleks menjauh.
Aderald terkekeh dia mengubah posisinya jadi terduduk. "Mereka udah pulang kan?"
"Udah," jawab Beyca seadanya, "Tadi kata mereka lo-"
"Gue males jalan, jadi udah deh gue pura-pura tidur aja," potong Aderald.
Tadi setelah mabar dengan Regan, dia dan kakak sepupunya itu kembali bertengkar saling menjambak. Alasannya karena mereka memperebutkan kamar mandi, Aderald yang sudah kebelet tidak mau mengalah saat Regan juga menyerobot masuk.
Dan kalian tahu gimana cara mereka bisa akur kembali, gampang Aldi dan Galang yang mengunci keduanya di satu ruangan. Hingga Aderald dan Regan ketiduran karena lelah saling menjambak.
Karena masih kesal dengan kedua temannya, jadi Aderald pura-pura tidur sampai apartemen. Untung kedua temannya tidak menelantarkannya.
Beyca tertawa saat mendengar cerita dari Aderald. "Hahaha, lo di kunci berdua sama cowok?"
"Dia sepupu gue!" sewot Aderald. Pemuda itu melirik sinis pada Beyca sebelum menarik selimut kembali tidur. "Lo tahu gak Bey?" tanyanya dengan raut muka serius.
Masih dengan sisa tawanya Beyca menyaut, "Apa hahaha?"
"Tetangga gue kemarin mati karena ngetawain suaminya lho."
KAMU SEDANG MEMBACA
B E Y C A [Completed]
Teen Fiction[LEBIH AFDOL, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA BRO] Beyca kira rencana yang ia buat untuk mengikat Alzaska berhasil sesuai harapannya, tapi ternyata harapan tinggal harapan atau emang niat jahat gak akan berakhir baik, dirinya malah terjebak dengan se...
![B E Y C A [Completed]](https://img.wattpad.com/cover/239814743-64-k524508.jpg)