47 - CIKKO ALYANSYAH WIGUNA

13.1K 509 19
                                    

Minal aidzin walfaidzin semuaa🙏 maafin aku yang suka ngaret up ini wkwkw

Gimana seneng gak dapet notip dari cerita ini?

Masih betah?

Masih dong lah yaaa...

~•~

Setelah selesai diadzani dan diberi asi, kini babby boy itu tengah tertidur di dekapan Aderald. Pemuda itu tampak senang, bahkan sedari tadi menimbang-nimbang anaknya hingga tertidur pulas.

"Kamu udah ada nama buat dia Bey?" Sejak ungkapan cinta tadi, Aderald dan Beyca memutuskan untuk mengganti panggilan 'lo-gue' dengan 'aku-kamu' agar terkesan lebih romantis kalau kata Aderald.

"Belum, aku serahin namanya ke kamu," balas Beyca sambil mengusap lembut pipi merah bayi kecilnya. "Tapi jangan yang aneh-aneh!" imbuhnya memperingati.

"Jangan ke si Aderald Bey, entar dia malah ngasih nama Udin, Ucup, Asep, Ibnudin. Beuhh bisa kacau wajah tampan ponakan gue," celetuk Aldi menambah gelak tawa dari semuanya.

"Udah-udah, sana kamu mikir dulu nama buat si ganteng. Sini Bunda mau gendong cucu Bunda," ujar Bunda mengambil alih bayi kecil itu, Aderald hanya cemberut kesal. Padahal dia masih ingin menimang anaknya itu.

"Bang dede dipercaya, jangan kak nanti dia nanti malah ngasih nama yang pasaran," timpal Cici meledeki.

Aderald mencebik kesal, Beyca juga malah ikut tertawa bukannya menolong sang suami yang tengah diledek begini. "Enak aja, gue udah ada ya nama yang bagus!"

"Apaan coba? Awas aja kalau namain cucu kita yang aneh-aneh!" peringat Papah mertuanya.

Aderald tersenyum pongah, ia menaik-turunkan alisnya. Membuat semua yang ada di ruangan melirik curiga. "Tenang-tenang, nama babynya yaitu... Cikko,"

"Biar sweet, Aderald, Beyca, Cikko, ABC," lanjutnya dengan riang.

"Kayak keluarga Alfabet dong," cibir Galang.

Aderald mendelik, "Iri bilang bos!"

"Cikko Alyansyah," lanjut Beyca sambil melirik ke arah suaminya.

"Kok Alya sih yang? Jangan dong kaya cewe," protes Aderald tak setuju dengan Beyca.

"Ih, bagus tau!"

"Udah-udah jangan berantem, nama baby nya jadi Cikko Alyansyah Wiguna," putus final Papah Wira yang membuat Aderald mencebik, tapi bagaimana lagi tidak ada yang dipihaknya sih, jadi ia tidak bisa memprotes.

"Welcome to family Wiguna and Gusman baby Ikko," pekik Cici dan Bang Ardian.

Beyca tersenyum senang melihat teman-teman dan keluarganya yang berebutan ingin melihat baby Cikko yang sudah tertidur di keranjang bayi sebelah brankar Beyca.

"I love you."

Beyca menoleh pada Aderald yang tersenyum manis padanya. "I love you to," balas Beyca.

°°°°

Brak!

Laura mendongak saat lelaki yang baru saja datang itu menggebrak meja dengan wajah marahnya, bahkan semua orang yang ada di caffe ini melirik ke arah mereka, hanya sekilas. Karena kebanyakan orang cuma sekedar ingin tahu, dan selebihnya tidak peduli.

"Gue gak suka lo main hakim sendiri!"

Laura tertawa keras, mendengar nada dingin lelaki di depannya. "Main hakim gimananya?"

B E Y C A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang