Hallo, selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam, dan selamat selamat lainnya.
Sebelum membaca disarankan untuk vote terlebih dahulu☺UDAHH?
Oke, udah. Lanjutttt manggg!!
Warning, TYPO⚠
Happy readingg guyss💛
---------
"Saat yang benar di salahkan, dan yang salah di benarkan. Sekonyol itukah, semesta terhadapku?"
_________
Sampai apartemen Aderald tidak lepas dari omelan Bunda dan Beyca yang terus mengoceh masalah wajahnya yang babak belur. Teman-temannya dan juga teman Beyca sudah pulang, karena hari yang sudah petang.
Maka dari itu Bunda lebih leluasa memarahi Aderald.
"Inget Aderald! Kamu itu udah mau punya anak, berhenti main tawuran kaya gitu!"
Respon Aderald? Hanya diam, mendengarkan dengan khidmat celotehan dari Bunda ratu, meski dalam hati ia turut menggerutu. Dosa lu!
"Tawuran mah, bukan main atuh Bun. Gelut da," balas Aderald santai.
Beyca melotot menyuruh Aderald untuk diam agar Bunda tidak semakin kesal. Tapi ya, namanya Aderald mana mungkin bisa diem.
"Kalo di omongin tuh, ngejawab mulu bisanya," sinis Bunda. "Heran Bunda tuh sama kamu, udah mau punya anak gak tobat-tobat juga."
"Atau jangan-jangan kamu juga masih sering main-main ke club ya?" tuduh Bunda dengan nada yang di naikan.
Aderald sontak menggeleng cepat, "Enggak Astagfirullah Bunda!"
"Suudzon gitu ih sama anaknya." Lelaki itu mengerucutkan bibirnya tak terima, hingga bibir seksi Aderald maju ke depan sedikit bengkak karena ada bekas memar di ujung akibat tawuran tadi.
Beyca hampir saja menyemburkan tawanya, jika saja tidak ada Bunda di sini ia pasti sudah menabok bibir itu.
"Emang kamu mah da muka-muka pantes di suudzoni," balas Bunda santai sambil duduk di depan kedua pasutri itu.
Aderald mendelik mendengar jawaban songong dari sang Bunda, tapi yang ia lakukan hanya bisa mengelus dada. "Gak percayaan, tanya aja sama Beyca," ketusnya.
Lelaki itu duduk menatap Beyca yang tadi masih membersihkan luka di wajahnya, "Beyca, Aku gak pernah kan keluar atau pulang malem?"
Keluar malem buat ke club sih emang gak pernah, tapi nemuin mantan jangan di tanya! gerutu Beyca dalam hati. Entah sejak hamil Beyca jadi lebih sensitif jika membahas itu.
"Enggak kok Bun, Aderald gak pernah keluar malem, nongkrong juga sekarang mah di sini," jawab Beyca akhirnya karena si Aderald yang udah melototi Beyca agar menjawab dengan baik. Ya sebagai istri yang sholeha Beyca hanya bisa mengikuti perintah suami sablengnya itu.
"Gimana?" cetus Aderald.
Bunda mengangguk santai, "Kalo Beyca yang bilang gitu baru Bunda percaya," timpalnya yang membuat Aderald mendengkus sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
B E Y C A [Completed]
Novela Juvenil[LEBIH AFDOL, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA BRO] Beyca kira rencana yang ia buat untuk mengikat Alzaska berhasil sesuai harapannya, tapi ternyata harapan tinggal harapan atau emang niat jahat gak akan berakhir baik, dirinya malah terjebak dengan se...