Happy reading 💞
Jangan lupa Vote dan komennya.
Kalau kalian bacanya pas offline, bintangnya klik aja. Nanti pas datanya hidup, Votenya masuk kok.•
•
•"Buku apaan ni?" Adel menanyai dirinya sendiri.
Adel heran melihat tumpukan buku yang tertata rapi di lokernya. Ia pun mengambil salah satu buku tersebut.
Buku komplit Matematika kelas Xll SMA.
Dia juga membuka halaman demi halaman guna mencari nama pemiliknya. Alhasil, dia tidak menemukan sebuah coretan apapun.
"Kok kelihatan baru, ya?" Adel menyentuh cover tiga buku tersebut.
Sebuah lipatan kertas jatuh dari dalam salah satu buku itu. Adel membuka lipatan kertas dengan pelan dan mulai membacanya.
Aku harap buku-buku ini berguna buat kamu nantinya. Terima dan simpan aja buku ini. Gak perlu tahu siapa yang ngasih. Cukup kamu simpan, aku sudah seneng kok. 😀😇.
Adel mengernyitkan dahinya.
"Adel yang item, gak cantik, iq biasa aja, tubuh agak berisi, DAPET HADIAH! Ini gak mungkin," gerutu Adel tidak jelas.
Ratna berjalan menemui Adel.
"Wahhhh, dapet hadiah lagi. Pengen deh punya secret fans." Ratna menyentuh buku-buku di loker Adel."Apaan, ih, kamu. Gak mungkin lah aku punya secret fans. Oh iya, nanti bukunya bisa kita buat belajar bareng," celetuk Adel.
"SEORANG RATNA BELAJAR MATEMATIKA!!! GAK SALAH DENGER, NIH," teriak Ratna di telinga Adel.
Adel mengelus-elus telinganya yang telah merah padam mendengar suara cempreng Ratna.
"Kamu beneran gak tahu hadiah ini dari siapa, Na?" tanya Adel.
"Tahu, lah. Orang, Aku yang naruh tadi," batin Ratna
Ratna hanya menggelengkan kepala tanda tidak tahu.
Tapi di dalam hatinya, Ratna menertawakan ekspresi sahabatnya yang penasaran. Namun, ia sudah berjanji pada orang yang memberi buku itu untuk tidak memberi tahu Adel.
"Adel sungguh beruntung," lirih Ratna lagi.
♥♥♥
03.00 WIB
Ratna melaksanakan rutinitasnya, yaitu solat tahajud. Dia teringat bahwa hari ini adalah hari pertama UAS (Ulangan Akhir Semester). Berbeda dengan siswa lain yang menyiapkan materi-materi yang nanti akan diujikan. Ratna justru harus menyiapkan mental untuk bersiap meninggalkan rumah keduanya ini.
Ketika dia sudah merasa nyaman dengan keadaaan, ia harus kehilangan semuanya. Ketika dia sudah menemukan siapa cintanya, ia harus merelakan perasaannya. Ketika dia sudah mempunyai sahabat yang selalu mengertinya, ia harus meninggalkannya demi sebuah pernikahan.
Ratna solat tahajud dengan khusu' guna menenangkan hatinya yang sedang gelisah. Berharap keajaiban akan menimpa hidupnya dan mencurahkan keluh kesah hatinya dengan Sang Maha Kuasa.
Seusai mengucapkan salam akhir solat tahajud, dia menuliskan rentetan kalimat dalam buku tulis yang ada di sampingnya.
Teruntuk Adel. Aku menyanyangimu bagaikan saudariku sendiri. Ketahuilah. Aku meninggalkanmu bukan tanpa alasan. Jangan sedih karena sebentar lagi, aku akan pulang dan tidak kembali ke asrama ini. Aku yakin kamu bakal kuat menjalani hidupmu tanpa aku. Adel yang aku kenal tidak mudah menyerah dengan keadaan. Dia akan menerjang angin yang menghalangi jalannya. Dan aku harap, dirimu yang seperti itulah yang selalu terpancar dalam tubuhmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahkota Impian Santri ✓[END]
Teen Fiction"Maksud kamu apa megangin hijabku?" ketus Adel tanpa menoleh ke arah Riski. "Lo ngapain pindah pondok?" tanya Riski keluar dari topik. "Bukan urusan kamu!" "Lo pindah pondok mana?" Riski tetap menanyakan hal yang sama walaupun tidak mendapatkan ja...