Happy reading 💞
Jangan lupa vote dan komennya.•
•
•"Saya." Dua santri mengangkat tangan secara bersama.
Ternyata, mereka adalah Adel dan Fais.
"Cie barengan," celetuk Ratna sambil mencolek baju Adel.
"Apaan si, Na."
Gus Alif menoleh pada Adel dan Fais dengan tatapan bingung.
"Siapa dulu?" tanya Gus Alif lembut.
"Dia," ucap Adel dan Fais bersamaan.
"Yang mana dulu?" tanya Gus Alif lagi.
"Saya," jawab Adel dan Fais bersamaan lagi.
"Barengan terus, ih, si Adel," omel santriwati lainnya.
"Ya udah, yang putra dulu ya, Mbak," seru Gus Alif. "Silahkan, Kang. Sambil berdiri ya."
"Iya, Gus." jawab Fais.
Fais mulai beranjak dari duduknya dan membuka suara.
"Assalamualaikum waroh matullohi wabarokatuh," salam Fais."Wa'alaikumussalam waroh matullohi wabarokatuh," jawab salam serempak seluruh santri pengurus.
"Nama saya Rif'an Faisal Ramadhan. Saya mau menambahkan tentang kompetisi seni gambar yang diusulkan oleh Gus Alif. Bagaimana kalau nanti setelah selesai lomba, hasil gambar santri enam terbaik, tiga gambar dari santri putri, tiga gambar dari santri putra akan ditempel di mading umum. Sebagai bentuk apresiasi dan meningkatkan semangat santri lainnya agar selalu berkreativitas. Mungkin itu saja dari saya. Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh."
Fais kembali ke posisi semula yaitu duduk bersila.
"Subhanallah. Aku baru liat ada manusia spesias seperti dia," gumam Adel disertai tarikan senyum di bibirnya."Biasa itu mah," ujar Ratna.
"Silahkan, Mbak yang tadi mengangkat tangan," ucap Gus Alif.
"lya, Gus," ucap Adel dengan raut gugup karena belum bersiap untuk berhadapan mata dengan Gusnya yang kapan saja bisa membuat degup jantung berdetak lebih kencang.
"Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh. Nama saya adel. Saya mau bertanya. Apakah pengurus boleh ikut event lomba tersebut? Cukup itu saja. Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh."
Salam Adel dijawab oleh seisi ruangan tersebut.
"Kalo itu tergantung gimana diskusi kalian. Saya hanya bisa menyuport keputusan kalian. Silahkan yang mau jawab pertanyaan Mbak Adel," papar Gus Alif.
"Saya, Gus," angkat tangan Ratna.
"Silahkan, Mbak."
"Kalo menurut saya boleh-boleh saja. Karena ini adalah event pertama, jadi semua santri boleh ikut. Baik pengurus atau tidak. Soal panitia, nanti bisa diambil yang tidak ikut event ini. Pasti banyak juga kok yang tidak ikut. Bagaimana, bisa diterima?" Ratna mengakhirinya dengan sebuah pertanyaan.
"Usulan bagus tu," tukas Gus Alif sumringah.
Seluruh pengurus menyetujui usulan dari Ratna dan mulai membuat list siapa saja yang ikut event tersebut.
Ratna sebagai sekertaris,mengeluarkan alat tulis yang dibawanya dari kamar.
LIST PENGURUS YANG IKUT KOMPETISI SENI GAMBAR.
-Adel
-Villa
-Rossa
-Riski
-SomadSetelah selesai membuat list yang ikut event, Ratna melanjutkan menulis susunan panitia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahkota Impian Santri ✓[END]
Teen Fiction"Maksud kamu apa megangin hijabku?" ketus Adel tanpa menoleh ke arah Riski. "Lo ngapain pindah pondok?" tanya Riski keluar dari topik. "Bukan urusan kamu!" "Lo pindah pondok mana?" Riski tetap menanyakan hal yang sama walaupun tidak mendapatkan ja...