14. 💞

1K 141 51
                                    

Happy reading 💞
Jangan lupa vote dan komennya
Kalo kalian bacanya pas offline, tetep klik bintangnya, nanti kalo datanya hidup votenya masuk kok.



"Jangan pernah sesekali menebak skenario Allah. Karena sudah pasti tebakannya akan salah."

•••

Riski terbangun dari tidurnya yang cukup lama. Fais yang melihat Riski telah siuman, dengan sigap menyangga kepalanya agar bisa berposisi duduk. Fais juga mengambil segelas air putih guna diberikannya untuk Riski.

"Gimana keadaan, lo? Udah baikan?" tanya Fais.

"Alhamdulilah, puaing gue udah gak mendingan."

"Alhamdulilah kalau gitu. Gue mandi dulu ya. gara-gara nungguin lo pingsan, gue sampe gak jadi mandi," sesal Fais.

Riski hanya membalas dengan senyuman. Lalu, tangannya meraba-raba sekelilingnya, mencari sesuatu.

"Di mana?" rintihnya.

Rupanya, ia mencari buku bersampul coklat yang ia baca sebelum dirinya pingsan. Tak lama kemudian, akhirnya dia menemukan apa yang dicarinya. Senyumnya mengembang menambah elok parasnya. Ia merangkul buku tersebut dengan penuh kasih sayang layaknya bukunya sendiri.

"Kak Riski," panggil Zafran.

"Ada apa, Ran?" jawab Riski.

"Mau tanya," kekeh Zafran.

"Sini, kalau mau nanya."

"Kak, tadi kamu ngigau nyebut nama cewek. Dia siapa? Apanya kakak? Pacarnya ya?" pertanyaan beruntun terlontar dari mulut Zafran.

"Emang iya? Nama siapa yang gue panggil saat ngigau?" tanya balik Riski.

"Lia," jawab singkat Zafran.

Riski terdiam sejenak memikirkan apa yang dikatakan Zafran.

"Lia? Kenapa namanya gak asing di telinga gue, tapi kenapa gue gak bisa mengingat apapun?" ringis Riski dalam hati.

"Gue juga gak tahu, Ran." Riski menyelenderkan tubuhnya ke tembok dan memijat kepalanya.

"Ya udah lah kak kalau gak inget. Jangan dipaksa, nanti malah pingsan lagi, gue sama kak Fais yang repot," racau Zafran sambil berjalan meninggalkan Riski sendirian.

"Lo mau ke mana, Ran?" tanya Riski.

"Mau ke ndalem," timpal Zafran dari kejauhan.

Dia beranjak dari duduknya untuk menaruh buku bersampul coklat tersebut di loker bukunya. Sesudah ia menaruh, ia kembali meneruskan alam mimpinya, Alias tidur.

♥♥♥

15.00 WIB

"KAK RISKI," teriak Zafran yang berlari terengah-engah masuk ke dalam kamar. Sesampainya di kamar, ia menggoyang-goyang badan Riski dengan kencang, dan mengakibatkan Riski terbangun dengan tatapan tajam kepada Zafran.

Mahkota Impian Santri ✓[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang