Happy reading 💞
Jangan lupa vote dan komennya.•
•
•Adel berjalan menyusul pria tersebut.
"Kang," panggil Adel.
Yang disapa hanya diam mematung.
"Kang," panggil Adel untuk kedua kalinya.
Pria tersebut membalikkan badan dengan wajah menunduk.
"Kang Fais," celetuk Adel.
"Iya?" Fais tetap bersikukuh dengan keadaan kepala menunduk.
"Aku Adel, Kang. Masih inget, kan?"
"Oh, Adel. Aku kira siapa," kekeh Fais sambil mendongakkan kepalanya dan memberanikan diri menatap wajah Adel.
"Ini buat Kang Fais aja," Adel menyodorkan sebuah novel tebal berjudul "Impian Santri" kepada Fais.
"Eh, ini buat Adel aja. Lagian yang bagus masih banyak kok."
"Gak. Aku ngerasa bersalah banget tadi, kita sampe rebutan gara-gara novel ini," jelas Adel.
"Santai aja kali."
Adel tetap memaksa Fais untuk menerima novel tersebut. Sampai akhirnya, Fais mengalah dan bersedia menerima novel dari Adel.
"Nanti kalau Kang Fais udah selesai baca, gantian aku yang baca. Oke," ujar Adel dengan riangnya.
"Iya, Terima kasih, Adel," ucap Fais santun.
"Kamu kelas berapa?" tanya Adel tiba-tiba.
Mulanya, Fais tercengang mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir Adel.
Namun, sebisa mungkin ia menyembunyikan keterkejutannya di hadapan Adel."Kelas Xl Ipa2. Kenapa?" Fais bertanya balik.
"Wah, Kita satu jurusan loh," ungkap Adel dengan girang.
"Hehehe. Aku pergi ke kelas dulu ya. Nanti kalau aku udah baca, aku bakal kasih ke kamu," tutur Fais yang langsung berjalan menjauhi Adel karena sudah ditunggu oleh temannya di luar perpustakaan.
"Oke, Kang."
Jangan tanya bagaimana keadaan jantung Adel sekarang. Bahagianya, Seperti di notice oleh bias, Apalagi idol kpop yang bernama Jhope. Pasti langsung pingsan dengan aestetik.
Bagaimana dengan hati Ratna yang melihat kedekatan sahabatnya dengan pria yang sangat di sayanginya dua tahun lalu?
Sesakit apapun hati Ratna, ia harus bisa memendamnya seorang diri. Karena bagaimanapun, kebahagian seorang sahabat sudah menjadi prioritas hidupnya saat ini.
Ia harus rela dan tidak bersikap egois dengan perasaannya. Fais mencintai Adel. Dan begitupun Adel. Sepertinya dia juga merasakan hal yang sama layaknya Fais.
Ratna menghampiri Adel yang masih berdiri di tempat semula ia dan Fais berbincang tadi.
"Cie," Ratna menyentuh bahu Adel. "Kayaknya lagi seneng banget tuh."
"Ah, Ratna. Kamu tahu Gak. Kang Fais itu temen Riski yang pernah aku tabrak di masjid. Yang gantengnya kayak Jung Hoseok itu, inget gak?" Adel berusaha mengingatkan Ratna.
"Oh iyaiya aku inget, Jadi, laki-laki dulu yang kamu maksud itu Kang Fais?"
"Iya, Na aku baru keinget tadi saat aku natap dia dari deket. Ternyata dia manis ya," kekeh Adel.
"Sebenarnya aku sudah tahu lebih dahulu dari kamu, Del. Bodohnya aku tetap diam menyembunyikan hal yang seharusnya kamu tahu," batin Ratna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahkota Impian Santri ✓[END]
Teen Fiction"Maksud kamu apa megangin hijabku?" ketus Adel tanpa menoleh ke arah Riski. "Lo ngapain pindah pondok?" tanya Riski keluar dari topik. "Bukan urusan kamu!" "Lo pindah pondok mana?" Riski tetap menanyakan hal yang sama walaupun tidak mendapatkan ja...