Bab 15

71.5K 3K 16
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote dulu ya
Sorry typo
Tks
----------------

.
.
.

"Cewek lo? Sejak kapan lo punya cewek? Oh, gue tau nih. Cewek yang biasa lo bawa ngamar kan?"

Yaelah! Farren mendelik tajam ke arah temannya. Dia tak menyangka kalau temannya akan mengatakan hal seperti itu.

"Sembarangan!" sentak Farren.

"Lah terus cewek yang mana? Oh, atau cewek kemarin lusa yang di bandara itu?"

Farren bukan lagi mendelik, tetapi langsung melotot tajam. "Berisik lo. G-gue nggak paham maksud lo."

Melihat perdebatan lelaki di depannya membuat Keyra merasa bosan. "Kalian ngapain di sini?" tanya Keyra tiba-tiba.

"Oh, iya. Saya datang ke sini karena ada urusan sama Susan."

Keyra menatap lelaki di depannya dengan pandangan menilai. Dia pikir orang yang datang ke apartemen Susan adalah Rion. Namun, seingatnya Rion tidak berpenampilan serapi lelaki di depannya ini.

"Mau ada urusan apa sama Susan?"

"Kan urusan saya sama Susan. Kenapa kamu ingin tau?"

"Susan itu teman saya. Kalau menurut saya urusan kamu nggak cukup penting jadi sebaiknya kalian pulang saja."

"Jadi, Susan teman kamu? Sekarang Susan ada di dalam?"

"Iya, dan saya nggak akan izinin kamu masuk sebelum saya tau urusan kamu apa."

"Kan saya sudah bilang, urusan saya itu sama Susan bukan sama kamu."

"Kalau begitu kamu sebaiknya pulang. Saya anggap urusan kamu itu nggak penting."

"Mana bisa begitu. Saya harus bicara dulu sama Susan, baru kamu bisa menilai urusan saya penting atau nggak."

"Malam ini Susan nggak bisa ditemui. Begitu juga dengan malam selanjutnya."

"Kamu jang-"

"Key, jadi Susan itu teman kamu?" tanya Farren dengan cepat. Sebenarnya ada rasa tak rela karena Keyra mengobrol dengan temannya, sedangkan dia diabaikan.

"Nah, kata lo dia cewek lo kan? Lo bisa nggak bawa dia dulu sebentar? Biar gue yang bicara sama Susan."

Keyra melotot begitu lelaki di depannya mengatainya cewek Farren. "Jangan sembarangan bicara kamu. Atas dasar apa kamu menyuruh saya ikut dia?"

"Key, kita bicara berdua dulu, ya?" bujuk Farren. "Teman aku ada urusan sama Susan. Masalahnya benar-benar genting, Key."

"Aku nggak peduli. Kalau teman kamu nggak jelasin apa tujuannya datang ke sini berarti aku juga nggak akan biarin dia masuk ke dalam."

"Aduh, Key. Ini masalahnya lumayan ribet. Aku jelasin pelan-pelan, jadi biar teman aku bicara dulu sama Susan. Atau kita bicara di dalam langsung?"

"Eh, jangan!" gugup Keyra. "D-di dalam ada Kintan. Nanti dia tau kamu ada di sini."

Farren mengernyit bingung. "Kintan? Maksudnya Kintan siapa?"

"Kintan itu pegawai kamu juga di kantor. Kintan itu teman aku."

"Oh, ya? Bagus dong. Itu berarti aku bisa sekalian kenalan dengan teman kam-"

"Nggak boleh!" Keyra buru-buru menyeret Farren pergi dari apartemen Susan.

"Aduh, Key. Kamu mau bawa aku ke mana?"

"Kamu jangan banyak omong. Aku nggak mau kamu bertemu Kintan dengan situasi yang salah kayak gini."

My, Oh My! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang