Jangan lupa vote ya...
Happy reading 🙉🙊
---------------
.
.
.Mungkin detakan jantung Keyra saat ini lebih cocok dikatakan detakan jantung orang yang baru saja lari cepat. Keyra tak bisa lagi menutupi rasa cemasnya saat ini.
Dengan perlahan tapi pasti, dia mengetuk pintu ruangan yang sebelumnya Keyra yakini adalah ruangan laki-laki itu. Sebelum benar-benar masuk ke dalam, Keyra terlebih dahulu berdoa.
"Permisi, Pak."
Laki-laki itu sudah siap mendisiplinkan Keyra. Melihat dari postur tubuhnya yang kini sedang berdiri menatapnya, Keyra yakin setelah ini omelan panjang akan Keyra dengar.
"Masuk. Duduk."
Sangat angkuh sekali. Keyra berdecak sebal melihatnya. Pembawaan laki-laki itu berbeda sekali ketika bersamanya di luar kantor, dan ketika di dalam kantor. Oh, mungkin itu adalah salah bentuk sikap profesionalnya.
"Maaf, Pak. Ada yang bisa saya bantu?"
Keyra bergeming karena pertanyaannya diabaikan begitu saja. Laki-laki itu justru sedang memindainya dengan menyeluruh. Sorot matanya datar, tidak seperti biasanya yang berbinar geli bercampur mesum.
"Pak?"
Keyra memerhatikan dengan saksama. Kalau laki-laki itu senang menatapnya tanpa berkedip, maka Keyra pun akan melawannya dengan menatap balik laki-laki itu. Kedua mata mereka bertemu, hingga beberapa saat kemudian mereka masih tetap diam di posisi masing-masing.
Keyra gantian memindai laki-laki itu. Jujur saja, tampilan Farren memang terlihat jelas seperti bos kebanyakan. Mengetahui siapa Farren sebenarnya membuat Keyra kagum, bahkan sebelum dirinya tahu siapa Farren sebenarnya, rasa kagum itu sudah muncul.
Laki-laki yang biasa Keyra temui memakai setelan jas mewah sekarang tetap memesona meskipun jasnya sudah terlepas dan hanya menyisakan kemeja abu-abunya. Sementara napas laki-laki itu tampak agak memburu.
Tunggu! Rasanya Keyra merasa tak asing dengan kondisi seperti ini.
Benar saja. Baru selesai Keyra mengingat-ingat kondisi seperti ini, laki-laki itu sudah lebih dulu bertindak. Gerakannya begitu cepat sampai Keyra tak bisa memprediksi apa yang akan menimpanya.
Laki-laki itu menubruk tubuhnya yang sedang duduk di sofa. Bibirnya langsung membungkam bibir Keyra tanpa ampun. Dengan tangan hangatnya, Farren mengunci pergerakan kepala Keyra. Dengan terpaksa Keyra mendongakkan kepalanya lantaran lehernya merasa pegal.
Sepertinya tindakan Keyra tersebut salah besar. Farren justru semakin dimudahkan dalam membuai Keyra. Bahkan, tak tanggung-tanggung Farren menyadarkan tubuh Keyra pada sandaran sofa. Kaki laki-laki itu mengapit tubuh Keyra.
"Ah!"
Sial. Lagi-lagi Farren membuatnya mendesah. Seumur hidupnya, hanya Farren seorang yang berani membuatnya mendesah keenakan seperti ini. Keyra tidak sanggup!
"Gue kangen banget sama lo, Baby," lirih Farren yang kali ini mencium leher Keyra.
"Jangan!"
Keyra menggeleng ketika Farren dengan sengaja meninggalkan jejak. Keyra berusaha mendorong tubuh di depannya, tapi justru Farren semakin menekan tubuh Keyra.
"Ah! Stop!"
Akhirnya, setelah puas membuat beberapa tanda di leher Keyra, dan membuat bibir Keyra membengkak, Laki-laki itu berhenti. Namun, Keyra masih bisa melihat kobaran nafsu di matanya. Napasnya pun masih sangat memburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My, Oh My! [END]
Romance👇 Silakan dibaca setelah memastikan kalau Anda sudah cukup umur. Tks 👉Series pertama Argadinata . . . Terkejut! Keyra tidak sengaja melakukan one night stand dengan bosnya sendiri! Kejutan lainnya datang berurutan sampai-sampai dia mendengar peng...