Bab 45

41.5K 2.1K 46
                                    


Aku berharap kalian memberikan komentar yang membangun, mengoreksi, dll.
Kepada siapapun authornya.
Atau kalian boleh komentar -hahaha, lucu, ngakak thor, waw, atau komentar lain yang menanggapi tingkah si tokoh.
Itu berarti aku berhasil membawa kalian ikut berimajinasi.

🙏👍
.
.
.



"Sudah sampai, Key."

Begitu suara Farren bergema, Keyra tersentak. Selama perjalanan pulang ke rumahnya Keyra tak sedikit pun mengeluarkan suaranya. Hal itu justru membuat Farren terheran-heran. Yang lebih mengganggu pikiran Farren adalah diamnya Keyra berhubungan dengan tingkah keluarganya beberapa saat yang lalu. Rencana mereka untuk menginap di sana batal seketika karena Farren tiba-tiba saja merasa muak melihat keberadaan Darren.

"Key, kamu nggak berubah pikiran kan?" tanya Farren hati-hati. "Keluargaku memang lain dari yang lain, ya? Bisa dibilang unik, atau aneh mungkin?"

Keyra menghela napas panjang. Dia menatap kekasihnya dengan pandangan prihatin. "Kamu kecewa ya karena kita nggak jadi tidur di sana?"

Farren sontak menggeleng. "Aku malah berpikir kamu yang kecewa," jawab lelaki itu dengan nada pelan. "Yang batalin rencana kita nginap di sana kan aku."

"Kamu mau mampir dulu?"

"Hah? Maksudnya?"

"Aku pikir kamu masih butuh cerita, makanya aku menawarkan kamu untuk mampir."

Farren bergeming, tapi matanya melirik jam tangannya. "Udah malam. Aku nggak mau terlihat sebagai laki-laki buruk di hadapan keluarga kamu."

"Serius?"

"Iya."

"Ya, sudah."

"Kenapa juga kamu pindah-pindah tempat tinggal sih, Key? Kemarin kamu bilang mau tinggal lagi di rumah Kintan, tapi sekarang malah pindah ke rumah orang tua kamu lagi."

"Hm, sebenarnya aku udah ada rencana ke depannya."

Farren memicing. "Rencana apa maksud kamu? Bukan rencana yang merugikan masa depan kita kan, Key?"

"Hm, nggak kok. Justru aku pikir kamu bakalan setuju."

"Rencana apa?"

"Kalau aku berhenti kerja, boleh?"

Farren mengerjap. "Apa? Kamu bilang apa?"

"Aku mau resign."

"Apa-apaan itu? Kenapa kamu harus resign? Kamu ada masalah?"

"Bukan. Kamu tau kan kalau mama punya toko roti? Dari dulu aku tertarik untuk buka usaha sendiri, aku senang berbisnis. Tapi, aku pikir kerja kantoran bukan minatku."

"So, kamu mau punya toko roti seperti mama?"

Keyra mengangkat bahunya. "Bukan usaha itu aja sih, Ren. Semua usaha mau aku coba."

"Terus apa hubungannya dengan resign?"

Keyra mendadak kesal dibuat Farren. "Kamu sebenarnya pinter atau bego sih? Mana nih yang katanya pembisnis killer keturunan Argadinata? Apa yang aku bilang pun kamu nggak paham."

"Aku beneran kurang paham, Key."

"Ihh! Aku tuh mau berhenti kerja dari kantor karena aku mau jadi ibu rumah tangga! Bukannya itu keinginan kamu? Kamu pernah bilang kalau cita-cita berumah tangga kamu itu adalah saat kepulangan kamu disambut istri kamu kan?"

"Tapi, aku nggak melarang kamu kerja lho."

Keyra mengangguk. "Aku tau. Kamu nggak akan bilang begitu. Tapi, aku cukup paham, asal kamu tau."

My, Oh My! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang