Selamat soreeee
Otw vote, komen dan follow nih
Sorry typo
Happy reading
____________________________
.
.
."Maunya gimana?"
Farren menoleh dengan kening mengernyit bingung. Kalau ditanya maunya gimana, maka Farren akan menjawab dengan lantang "menikah". Namun, kembali lagi pada kenyataan, wanita yang mau dia nikahi apakah sudah siap atau belum.
"Lamarannya jangan waktu dekat, ya? Aku masih sibuk kuliah lho," ucap Karren dengan nada manja.
"Yang mau menikah itu kakak kamu, bukan kamu. Kenapa jadi kamu yang repot?" sinis Juwita kepada anak bungsunya.
"Jelas repot dong. Nanti siapa yang akan sibuk urus masalah cincin, bawaan lamaran, dan lain-lainnya itu kalau bukan aku?"
"Mama bisa. Nggak perlu bantuan kamu."
Farren mendukung dengan anggukan. "Mas nggak percaya sama kamu. Lebih baik Mama yang ambil alih." Lelaki itu bangkit undur diri. "Aku mau jemput papa dulu."
Karren menatap mamanya dengan bibir mengerucut. Juga memandang kepergian kakaknya dengan perasaan kesal. "Kan aku mau dilibatkan."
"Sudah diam. Jangan banyak bicara." Juwita memutar tubuhnya menghadap Keyra, perempuan paruh baya itu selalu tersenyum anggun.
"Mama gimana kabarnya? Maaf, waktu Mama di rumah sakit aku nggak sempat jenguk," sesal Keyra.
Sekali lagi Juwita tersenyum. "Nggak apa-apa, Cantik. Mama juga nggak mau dijenguk. Sakit Mama bukan sakit parah kok. Coba aja tanya Farren, Mama nggak lama kok di rumah sakit."
"Tapi, kan aku rasanya tetap nggak en—"
"Udah ah, nggak apa-apa kok. Oh, ya. Mama udah dengar cerita dari Farren. Kata dia beberapa hari yang lalu dia ikut ke rumah kamu, ya? Terus gimana respon orang tua kamu? Mereka mau menerima calon menantu modelan Farren gitu?"
Keyra tertawa pelan, diikuti cekikikan Karren. "Nggak ada masalah kok, Ma. Orang tua aku menerima Farren dengan baik." Ya, sedikit ada drama sih, tapi nggak perlu tau deh.
"Wah, berarti Mama harus siap-siap nih. Kira-kira lamaran nanti Mama bawa apa, ya?"
"Tanya aja sama anak Mama." Karren menunjuk dengan dagunya begitu laki-laki itu muncul.
Awalnya Farren sempat bingung karena perhatian tiga perempuan itu mengarah padanya. Namun, melihat respon Keyra yang tampak malu-malu membuatnya sedikit tenang, tak berpikiran macam-macam lagi.
"Mau tanya apa?" tanya Farren kepada Keyra setelah dia duduk.
"Bukan apa-apa," sahut Karren. "Mas kok udah di sini lagi? Tadi bilangnya mau jemput papa kan?"
"Papa udah di depan. Jadi, nggak perlu dijemput."
"Papa ada di sini?" tanya Keyra.
"Hm. Kamu belum kenalan sama papa kan?"
"Belum. Cuma pernah liat dari jauh aja."
"Jelas beda dong. Sabar, ya. Tadi Papa masuk ke kamar. Mungkin mau mandi dulu."
"Kalau gitu Mama mau siapkan makan malam untuk kita dulu." Juwita bangkit berdiri. "Keyra jangan pulang dulu, kita makan malam bersama."
Keyra tersenyum sambil mengangguk. "Aku mau bantu Mama masak, boleh?"
"Eh, jangan! Kamu mau tunggu papanya Farren kan? Jadi, di sini aja. Lagian Mama nggak masak sendiri kok. Ada asisten rumah tangga yang bantu."
"Oh, gitu. Kalau gitu aku tunggu papa."
KAMU SEDANG MEMBACA
My, Oh My! [END]
Romance👇 Silakan dibaca setelah memastikan kalau Anda sudah cukup umur. Tks 👉Series pertama Argadinata . . . Terkejut! Keyra tidak sengaja melakukan one night stand dengan bosnya sendiri! Kejutan lainnya datang berurutan sampai-sampai dia mendengar peng...