Bab 25

58.7K 2.5K 19
                                    

Hayo, siapa yang belum vote?
Jangan lupa vote dulu ya
Sorry kalau typo.
Happy reading
________________________________
.
.
.

Entah sudah berapa kali Keyra menguap dipagi hari ini. Tubuhnya terasa kurang bertenaga entah karena apa. Keyra merasa tidak ada yang salah dengan dirinya, dia makan tepat waktu dengan porsi yang cukup, Keyra juga merasa cukup tidur dan beraktivitas ringan. Lalu, mengapa hari ini Keyra merasa tidak bersemangat sama sekali?

Keyra memeriksa jam di ponselnya untuk yang kesekian kalinya. Rasanya Keyra ingin segera pulang dan tidur. Mungkin sebenarnya Keyra kurang beristirahat. Ya, mungkin karena itu. Maka Keyra harus memperbanyak waktu istirahatnya.

Mata Keyra berbinar saat melihat sebuah notifikasi di ponselnya, dengan tergesa-gesa dia membuka notifikasi tersebut. Senyumannya terbit saat melihat isinya.

"Hey, kenapa lo senyum sendiri?"

Keyra tersentak ketika menyadari kehadiran Kintan di sampingnya. "Lo ada di sini?"

"Kan udah jam pulang kantor, Neng."

Sekali lagi Keyra mengecek waktu di ponselnya yang ternyata menunjukkan jam pulang kantor. "Oh, udah waktunya pulang, ya?"

"Dari tadi gue perhatiin lo kayak nggak sadar gitu."

"Nggak sadar gimana maksudnya?"

"Yah, gitulah. Oh, ya. Hari ini jadi pergi ke tempat Susan nggak?"

"Hah? Oh, ke tempat Susan?"

"Ya, kenapa? Lupa?"

"Nggak lupa kok. Mau pulang sekarang?"

"Sekarang aja kali, ya."

"Ya udah, gue beresin dulu barang-barang gue."

"Gue tunggu di depan, ya."

Keyra mengangguk, dia langsung membereskan barang-barangnya. Selang beberapa waktu, seseorang masuk ke dalam kubikelnya. Keyra sontak berdiri dan menyambutnya.

"Udah mau pulang ya, Key?"

"Iya, Mbak. Ada apa?"

Kanya tersenyum manis, agaknya Keyra merasa ada yang aneh dengan gelagat perempuan dengan posisi penting di kantor itu. Kanya jarang sekali datang ke kubikelnya, bahkan bisa dikatakan tidak pernah.

"Biasa. Ada yang butuh kamu," ucap Kanya dengan suara pelan, sebab masih ada beberapa orang pegawai yang belum pulang.

Keyra menelan ludahnya dengan susah payah. "Pak Farren ya, Mbak?"

Kanya mengangguk. "Buruan, orangnya ada di lantai bawah."

"Di parkiran?"

Kanya mengangguk lagi. "Di mobilnya."

"Mau apalagi, Mbak?"

"Saya nggak tau. Beliau cuma bilang untuk kasih tau kamu, sekalian minta kamu susul ke sana."

"Saya merasa nggak ada urusan sama beliau, Mbak."

"Kamu punya nomor teleponnya?"

"Ada, Mbak."

"Tanya aja deh biar jelas."

"Huh! Saya langsung ke sana aja deh, Mbak. Saya nggak mau ribut, kalau lewat telepon biasanya ribut."

Kanya tertawa pelan. "Ya, udah, saya duluan. Jangan lupa susul beliau."

Kanya keluar bersamaan dengan masuknya Kintan ke dalam. Perempuan itu jelas sekali merasa penasaran dengan kedatangan sekretaris utama di kantor ini.

My, Oh My! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang