Ayo vote dulu
Jangan lupa follow akunnya.
Sorry typo
Happy reading
______________________________
.
.
.Tak penting, Keyra pun tak menanggapi kejadian di depannya meskipun awalnya Keyra sempat merasa geram. Namun, kini Keyra memilih untuk mengisi perutnya daripada memusingkan hubungan Farren dengan wanita di sampingnya.
Keyra itu perempuan yang cinta damai. Berbuat brutal bukan gayanya. Kalau tidak lupa. Apalagi posisi mereka saat ini sedang di depan umum. Keyra masih sangat waras untuk tidak berbuat kehebohan yang mana bisa mengganggu ketenangannya. Jadi, Keyra lebih memilih berdiam diri.
Tampaknya ketidaksamaan pendapat antara Keyra dengan Farren sangat terlihat jelas. Farren yang sejak tadi berusaha untuk menyingkirkan wanita bergaun merah sama sekali tidak membuahkan hasil. Farren sampai kehabisan cara untuk mengusir perempuan itu dari hadapannya.
Melihat respon Keyra yang cuek bebek sedikit menyentil hati Farren. Dia bertanya-tanya apakah Keyra sama sekali tidak memiliki rasa cemburu untuknya meskipun sedikit?
"Lo bisa diem nggak sih?" sentak Farren pada akhirnya.
Untuk kesekian kalinya Farren berusaha untuk mengusir wanita itu. Namun, wanita itu terlalu bersabar hingga membuat Farren pusing sendiri. Atau mungkin, perempuan itu tipikal perempuan tidak tahu diri.
"Gue tanya deh sebenarnya apa mau lo? Gue bahkan nggak kenal siapa lo, tapi lo masih nemplok aja di sini."
"Yayang Farren, kok kamu git-"
"Jangan panggil gue yayang!" Farren melotot marah. "Menurut lo panggilan lo itu keren, hah?!"
"Kamu jadi galak," balas wanita itu.
Geraman tertahan dari Farren tak membuat nyali wanita bergaun merah itu luntur. Justru dia semakin merapatkan dirinya pada Farren. Sebab itulah Farren memilih untuk bergeser sejauh mungkin dari wanita itu. Sialnya lagi, wanita itu tampak tak paham juga maksud Farren menjauh darinya.
"Lo ngapain sih geser-geser mulu?" kesal Farren.
Pasalnya posisi Farren saat ini sudah mepet dengan Keyra, dan dia tidak bisa bergeser lagi. Alhasil Farren berada di tengah-tengah dua orang wanita. Bedanya, Keyra tampak cuek bebek, sedangkan wanita bergaun merah itu tampak senang menggodanya.
"Masa kamu lupa nama aku sih, Yayang?" Wanita itu cemberut, yang mana malah membuat Farren merasa jijik. Coba saja Keyra yang bersikap lucu, tentu Farren akan langsung terpesona. "Nama aku Sisilia Silvia Silawati Susiana Sari. Inget nggak?"
Farren menganga lebar. "Itu nama atau jalan tol?"
Wanita itu terkikik geli. "Kamu boleh panggil aku Sisil aja kok."
Mata Farren memicing. "Gue panggil demit boleh nggak?"
Wanita itu melotot. "Nggak boleh!"
"Ya elah! Gitu aja melotot. Apalagi gue yang udah lo ganggu ketenangannya?"
"Kamu kok jadi begini sih, Yayang? Padahal dulu kamu mesra gitu sama aku."
"Amit-amit! Nggak sudi gue mesra sama lo." Farren bergidik ngeri. "Nih, lo liat cewek di samping gue. Dia cewek gue, jadi kalaupun gue mau mesra sama dia itu udah sebuah keharusan. Sedangkan gue mesra sama lo, itu cuma khayalan lo aja."
"Jahat ih!"
"Emang!"
"Yayang!"
"Diemlah, Demit! Pusing kepala gue denger suara lo." Farren berdecak sebelum memasang ekspresi serius. "Lo kenal gue dari mana? Dari kapan? Dan kok bisa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My, Oh My! [END]
Romance👇 Silakan dibaca setelah memastikan kalau Anda sudah cukup umur. Tks 👉Series pertama Argadinata . . . Terkejut! Keyra tidak sengaja melakukan one night stand dengan bosnya sendiri! Kejutan lainnya datang berurutan sampai-sampai dia mendengar peng...