Happy reading
Jangan lupa vote dulu ya
Sorry typo
Tks
----------------.
.
.Yang bisa Farren lakukan hanyalah berdiam diri sambil memandang punggung wanita yang sudah mengisi penuh hatinya beberapa waktu ini. Sebenarnya Farren ingin mengejar Keyra, namun Farren kebingungan dengan apa yang akan dia katakan selanjutnya kepada perempuan itu.
Farren menjambak rambutnya dengan perasaan frustrasi. Ucapan Keyra sebelumnya jujur saja membuatnya sangat tidak tenang. Farren tidak tahu alasannya kenapa dia begitu frustrasi mendengar ucapan Keyra tadi. Yang jelas Farren merasa tidak senang ketika Keyra memutuskan untuk meninggalkannya.
"Dia kan bukan cewek gue," desis Farren, "tapi, dia milik gue."
Farren selalu menganggap Keyra sebagai miliknya meskipun keduanya tidak memiliki hubungan apa pun. Bagi Farren, cukup dirinya saja yang menginginkan Keyra dan Keyra harus mengikuti keinginan Farren.
Egois? Memang. Karena dengan cara seperti itulah Farren hidup sampai sekarang. Sampai kapan pun Farren akan hidup dengan mementingkan dirinya sendiri.
"Buka!"
Farren tersentak ketika teriakan seseorang dari luar mobil terdengar olehnya. Teriakan itu diikuti langsung oleh gedoran di jendela mobil. Dengan ogah-ogahan Farren membuka pintu mobilnya, tak lupa tatapan bengis dia layangkan untuk Devan.
Devan mengernyit ketika melihat pelototan tajam temannya. "Kenapa lo melotot? Marah?"
Farren tak menjawab, justru dia menghidupkan mesin mobilnya. Lalu, secara perlahan melajukan mobilnya.
"Seharusnya di sini gue yang marah. Lo udah ninggalin gue dan malah enak-enakan pacaran di dalem mobil. Waktu gue mau masuk ke mobil malah lo kunci, kampret kan?"
Farren mendelik tajam. "Gue nggak merasa ngunci mobil," desisnya tak terima.
"Ya, terus setan yang ngunci?" kesal Devan.
"Nggak tau!"
"Ngobrolin apa sih? Kok keliatannya lo kesel gitu?"
Farren buru-buru menengok, kemudian fokus kembali pada jalanan. "Kalau bukan karena mulut ember lo itu gue nggak akan berantem."
"Lo berantem sama cewek lo?"
"Menurut lo?!" sungut Farren. "Bisa nggak sih lo jangan buka aib temen sendiri? Kalo gue bilang dia cewek gue itu berarti lo harus jaga image lo dan image gue di depan dia. Kan lo temen gue, jangan nusuk gue gitulah."
Devan menggaruk kepalanya bingung. "Gue buka aib lo yang mana, Ren? Perasaan aib lo numpuk segunung makanya gue bingung."
Farren semakin dibuat kesal oleh Devan. "Maksud lo tadi apa bawa-bawa gue yang suka ngamar sama cewek? Terus maksudnya apa bilang sama dia kalau gue ketemu cewek di bandara?"
"Lah, kan gue jujur, Ren."
"Kejujuran lo justru menjerumuskan gue, Van!"
"Seriusan kalian berantem karena itu?"
"Bego lo!"
"Etdah! Santai dong, Ren. Lagian mana gue tau kalau dia beneran cewek lo. Gue kira dia itu cewek biasa, bahkan gue sempet mikir kalau dia salah satu cewek yang pernah lo bawa ngamar."
"Gue sama dia memang pernah ngamar."
"Nah, kan!"
"Tapi, dia bukan cewek pasaran kayak biasanya, Van."
KAMU SEDANG MEMBACA
My, Oh My! [END]
Romance👇 Silakan dibaca setelah memastikan kalau Anda sudah cukup umur. Tks 👉Series pertama Argadinata . . . Terkejut! Keyra tidak sengaja melakukan one night stand dengan bosnya sendiri! Kejutan lainnya datang berurutan sampai-sampai dia mendengar peng...