Bab 24

57.5K 2.7K 49
                                    

Selamat membaca, vote dulu ya
Sorry typo

-------------------------------------------------------
.

.
.

Juwita mendelik ke arah putranya ketika dia sudah berada di depan pintu. Peringatan agar putranya tidak berbuat lebih dengan perempuan yang bukan istrinya selalu Juwita ulang berkali-kali sampai bosan.

"Ren, Mama nggak mau dengar kamu bu—"

"Iya, Ma." Farren menggaruk telinganya dengan ekspresi bosan. "Mama udah berulang kali bilang itu. Aku paham kok. Aku nggak akan buat anak atau kasih Mama cucu sebelum nikah."

Juwita mendelik lagi. "Jangan cuma didengar. Tapi, dilakukan!"

"Iya, Mama. Makanya Mama sama papa datang ke rumah Keyra, lamarin dia buat aku."

"Kamu kira lamar anak orang itu kayak beli baju di pasar?" sewot Juwita. "Tingkah kamu dibenahi dulu, tadi Mama udah banyak ngobrol sama Keyra. Mama akan selalu pantau kamu meskipun dari jauh."

"Emang Mama ngobrol apa sama Keyra?"

"Nggak perlu tau! Inget ya, Ren. Jangan buat malu! Ini perintah dari Mama."

"Iya, Ma."

"Janji dulu sama Mama."

"Iya, janji. Nggak akan buat malu."

"Nggak akan macam-macam sama Keyra juga."

Farren mengangguk. "Nggak akan macam-macam sama Keyra." Tapi, satu macam boleh deh. Farren tersenyum miring.

"Nggak akan maksa Keyra."

"Iya, nggak akan."

"Jangan nyicil anak."

"Iya, nggak akan."

"Jangan peluk, cium, apalagi celup-celup sama Keyra."

"Iya, nggak akan pel—hah?!" Farren melotot horor, sangat tidak menyangka kalau Juwita akan melarangnya main-main dengan Keyra. "Ma, mana bisa gitu?!" sewot Farren.

"Kenapa kamu protes? Kurang terima dengan perintah Mama ini?"

"Ya, jelas dong, Ma. Aku tinggal berdua sama Keyra, mana bisa aku tahan ...." Farren menelan ludahnya dengan susah payah ketika melihat Juwita melotot sangar. "A-aku nggak tinggal bareng kok. Cu-cuma malam ini aja."

"Cuma malam ini tapi kamu nyari-nyari kesempatan," desis Juwita dengan mata yang masih melotot.

"Janji nggak akan celup-celup," ucap Farren setengah hati.

"Nggak akan celup-celup, terus untuk yang lain?"

"Mama seriusan melarang aku mencium Keyra? Peluk juga nggak boleh?" Farren memandang mamanya dengan ekspresi wajah tak percaya.

"Ini nih yang buat Mama nggak yakin biarin Keyra tidur di sini malam ini. Kamu tuh gampang tergoda!"

Farren mendelik. Nggak gitu juga dong, Ma! Godaannya macam Keyra ya jelas aku tergoda.

"Isi kepala kamu itu rencana jahat buat nyicil anak!"

Farren terbatuk tiba-tiba. Dia memandang horor mamanya yang seakan tahu betul siapa dirinya. Jangan buka aib dong, Ma!

"Inget ucapan Mama, Ren. Kamu nggak boleh nyari-nyari kesempatan. Mama liat kalau Keyra anak baik-baik, dan kalau hidupnya jadi nggak bener itu jelas karena kamu. Sudah jelas kalau kamu membawa pengaruh buruk buat dia."

My, Oh My! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang