Ehemm
Balik lagi nih
Sorry typo
Happy reading
——————————————
.
.
.Farren berniat pulang setelah seluruh keluarga dan kerabatnya meninggalkan rumah Keyra. Acara lamaran resmi baru saja dilaksanakan. Dirinya dan juga Keyra sama-sama tidak menyangka kalau momen seperti ini akan mereka rasakan juga.
Yah, setelah perjuangan panjang akhirnya Farren berhasil meminang Keyra. Hanya tinggal selangkah lagi maka Keyra akan menjadi miliknya, menjadi istrinya. Miliknya, seutuhnya, dan selamanya.
"Farren!"
Lelaki itu mengerjap pelan. Keasyikan mengkhayal ia sampai melupakan keberadaan calon istrinya. Padahal calon istrinya malam ini tampak anggun dan memesona.
"Farren, kok diam lagi sih?"
"Iya, maaf, Sayang. Kenapa?"
Panggilan sayang dari Farren untuk Keyra mulai malam ini entah kenapa bisa terdengar sangat tepat. Keyra sampai tersenyum-senyum malu. Lelaki itu memang sudah biasa memanggilnya sayang, namun Keyra bisa merasakan perbedaannya.
"Kamu mau pulang kapan, Mas Farren?"
"Kamu ngusir aku? Kam—eh, apa tadi?" Farren tersenyum amat lebar. "Kamu panggil aku apa, Key? Coba kamu ulangi lagi. Aku mau dengar lagi."
Seketika saja Keyra cemberut. "Kamu nggak asyik!"
"Lah, kok bisa?"
"Tau ah!"
Lelaki itu beberapa kali mengedipkan matanya. Perasaannya saja atau memang Keyra sedang merajuk? Tapi, merajuk karena apa? Apa karena Farren yang minta Keyra untuk mengulang kembali panggilannya?
Rasa penasaran Farren belum terjawab, sampai akhirnya kemunculan dua teman Keyra membuatnya tak bersuara dulu.
"Key, gue pamit pulang, ya," pamit Kintan. Perempuan itu menunjuk bungkusan di tangannya. "Makasih buat kue-kuenya, lumayan buat ngemil."
"Nggak masalah kok, Tan. Harusnya gue yang bilang makasih sama lo. Gue tau lo masih banyak kerjaan, tapi lo malah pilih datang ke rumah gue."
"Gue malah berterimakasih sama lo. Seharusnya malam ini gue lembur, tapi karena calon suami lo itu bos di kantor, makanya gue aman."
Keyra tertawa pelan. "Bisa aja lo. Seneng kan lo?"
Kintan pun ikut tertawa. Kemudian, dia menghadap bosnya. "Terima kasih ya, Pak. Kalau bukan karena izin Bapak mungkin saat ini saya lagi lembur. Saya udah mikir nggak akan ikut acara pertunangan temen saya sendiri."
"Iya, nggak masalah. Tapi, sebagai gantinya kamu harus rajin bekerja," balas Farren.
"Siap, Pak!"
"Lagi pula kamu itu bukan sekadar temannya Keyra, saya tau hubungan kalian lebih dari itu. Makanya saya izinkan kamu datang ke sini padahal malam ini seharusnya kamu lembur."
"Iya, Pak. Terima kasih banyak."
"Ngomong-ngomong, teman kalian yang satu itu nggak mau menyapa saya atau memberikan ucapan selamat kepada saya gitu?" sindirnya sambil melirik Susan.
Orang yang bersangkutan hanya melirik sekilas, rasa-rasanya dia merasa tersindir.
"Jadi, kalian mau pulang sekarang?" tanya Keyra. "Nggak mau nginep aja di sini?"
"Mau sih, tapi takutnya ada yang pengin ikutan nginep juga di sini selain kita," sahut Susan. Kali ini giliran dia yang balas menyindir.
"Ekhem!" Farren mengelus-elus lehernya. "Key, aku siap-siap dulu, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My, Oh My! [END]
Romance👇 Silakan dibaca setelah memastikan kalau Anda sudah cukup umur. Tks 👉Series pertama Argadinata . . . Terkejut! Keyra tidak sengaja melakukan one night stand dengan bosnya sendiri! Kejutan lainnya datang berurutan sampai-sampai dia mendengar peng...