Bab 36

47.5K 2.4K 65
                                    

Selamat siang semuanya.
Adakah yang menunggu?
Bab ini gak ada komedinya dulu ya.
Jangan lupa vote, komen dan follow.
Sorry typo
Happy reading
________________________________

.
.
.

"Kamu mau apa?"

"Mau kamu."

Keyra mengepalkan tangannya siap menghajar Farren lagi. "Jangan asal bicara, bisa kan? Sekali lagi kamu asal bicara aku tonjok kamu," ancam Keyra.

"Astaga, Key. Jangan gitu dong. Santai aja. Lagian aku cuma iseng."

"Iseng nggak ada untungnya."

"Iseng-iseng berhadiah, Sayang."

"Halah. Jadi, seriusan ini kamu mau makan apa?"

"Kamu mau masakin aku apa pun?"

Keyra mengangguk, kemudian menggeleng. "Tergantung ada bahan masakan apa di kulkas."

"Kayaknya cuma ada air mineral."

Keyra memeriksa isi kulkas. Hanya sedikit sekali bahan makanan yang ada di dalam kulkas. "Kamu nggak pernah belanja bahan makanan, ya?"

"Aku bukan perempuan yang suka belanja," sahut Farren kalem.

"Seenggaknya kamu isi sedikit makanan dong."

"Nggak mau. Aku juga jarang masak sendiri. Lebih tepatnya nggak bisa dan nggak sempat masak."

Keyra memicingkan matanya. "Terus selama ini kamu kalau mau makan harus beli dulu?"

Lelaki itu mengangguk kalem. "Ngapain buang-buang tenaga sih, Key? Kita kerja itu buat nyari uang kan? Nah, uang yang aku hasilkan salah satunya kalau bukan untuk makan terus untuk apalagi?"

"Masak itu salah satu cara untuk berhemat. Lagian anggap aja itu olahraga, kenapa sih kamu takut banget buang tenaga?"

Farren tersenyum mesum. "Aku lebih senang buang tenaga bareng-bareng kamu."

"Maksud kamu?"

Kedua alis Farren naik-turun. "Olahraga itu lho, Key."

Keyra lantas mencubit lengan lelaki itu setelah otaknya mencerna maksud Farren. "Otak kamu itu benar-benar kotor."

"Salah satu yang harus dipertahankan, Key."

"Lah, kok bisa?"

"Supaya kita bisa punya anak."

Keyra lantas mencubit lengan lelaki itu lebih keras dari sebelumnya. "Rasain!"

"Astaga, Key! Sakit ini!"

"Biarin aja. Kamu bikin kesel."

Farren mengusap-usap lengannya yang tampak memerah. "Wajah aku belum sembuh lho, udah kamu tambah aja di tangan."

"Aku malah pengin gampar kamu lagi."

Farren kiceup seketika. "Maaf."

"Kita pesan makan ajalah. Males aku tuh masak kalau bahannya udah kurang begini. Kamu juga sih, harusnya sedia bahan makanan."

"Ya, udah besok."

"Apartemen kamu juga kotor gitu. Nggak pernah kamu bersihin dan beresin? Atau kamu kan bisa sewa orang. Uang kamu banyak kan?"

"Banyak sih. Tapi, kan buat modal nikahin kamu."

Keyra mendelik. "Seolah-olah aku bakalan habisin uang kamu."

My, Oh My! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang