💙❄
Nasha menghentikan mobilnya di tepi jalan, gadis itu kemudian turun dari mobilnya. Ia mengecek keadaan kendaraannya itu.
Gadis itu mendengus kesal, saat tahu ban mobilnya kempis. Ia lalu menghubungi supirnya untuk membawa mobilnya ke tempat tambal ban.
Tak berapa lama, supir Nasha datang. Langsung saja gadis itu menghampirinya.
"Pak, tolong bawa mobil saya. Saya pulang duluan, soalnya ada urusan. " Nasha berujar saat sang supir mendekat ke arahnya.
"Baik, Non. Kalau begitu, saya permisi dulu, " ujar sang supir, kemudian memasuki mobil Nasha dan membawanya menuju tempat tambal ban.
Menghela napas, kemudian Nasha berjalan meninggalkan tempat itu.
***
Setelah selama satu jam berjalan, akhirnya Nasha sampai di tepi sebuah danau. Senyumnya terangkat dengan sempurna.
Danau ini adalah tempat favoritnya, tempat dimana dia selalu menenangkan dirinya. Hembusan angin yang menerpa wajah dan rambutnya mampu membuat hatinya sedikit tenang.
Kakinya melangkah mendekat ke sebuah kursi di tepi danau itu, kemudian duduk disana.
Pikirannya berputar ke kejadian pagi tadi. Dimana orang yang tengah di kejarnya menyatakan cintanya ke gadis lain.
Hatinya sakit, namun ia bisa apa? Mau marah pun tak ada hak.
Perlahan Nasha memejamkan matanya, ia menikmati udara segar disana.
"Semoga, lo bisa bales perasaan gue. Leon, " gumamnya dengan pelan.
Langit perlahan mulai berwarna jingga, matahari sebentar lagi akan tenggelam. Nasha berdiri dari duduknya.
Saatnya dia pulang, pasti Mami-nya tengah mengkhawatirkan nya. Ah, tadi dia lupa untuk meminta izin pada Mami-nya.
Karena jarak danau dan rumahnya lumayan jauh, alhasil Nasha kemalaman.
Saat ini, gadis itu tengah berjalan sendirian di tengah gelapnya malam. Hembusan angin malam yang dingin, tak membuat dia takut.
Nasha menutup matanya dengan telapak tangan ketika sinar yang berasal dari kendaraan di depannya menyorot ke arahnya. Dengan perlahan, dia membuka matanya.
Matanya menyipit saat melihat sosok seorang cowok keluar dari dalam mobil itu. Meski terlihat samar, tapi dia masih dapat mengenali sosok itu.
"Leon? " panggil Nasha mencoba meyakinkan.
Sosok itu semakin dekat dengannya, jantung Nasha berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Bukan, bukan karena ia takut. Namun, sosok itu yang mampu membuat jantungnya berdetak lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Crush [End]
Teen Fiction-𝓜𝓪𝓻𝓻𝓲𝓮𝓭 𝓫𝔂 𝓐𝓬𝓬𝓲𝓭𝓮𝓷𝓽- Nikah karena accident sama crush sendiri? Awalnya Nasha tidak pernah bermimpi sejauh itu. Karena crush-nya itu susah digapai. Tapi sepertinya Tuhan mengabulkan doanya selama ini, walaupun dengan cara yang menu...