****
"Sal, gue minta maaf."
Entah sudah berapa kali Leon meminta maaf pada Salma. Gadis yang berstatus 'Sahabat' Leon itu merajuk, alasannya, karena Leon lebih memperhatikan Nasha daripada Salma.
Salma tetap diam. Gadis itu bahkan tak ada niatan untuk pergi ke kantin walaupun hanya untuk sekedar mengganjal perutnya yang saat ini meronta-ronta ingin diisi makanan.
"Sal, please, gue minta maaf. " Leon dibuat frustasi oleh Salma. Cewek emang ribet, batinnya. " okey, gue harus lakuin apa biar lo mau maafin gue?"
Salma melirik minat kearah Leon, sepertinya gadis itu mulai lunak. Dan Leon tersenyum samar melihatnya.
Salma berdehem, lalu menatap sepenuhnya pada Leon. "Apa aja boleh?"
"Hm, "
"Beneran boleh nih?"
Leon menarik kedua sudut bibirnya, membentuk sebuah senyum kecil. Tangannya terangkat mengusak puncak kepala Salma saking gemasnya dengan gadis itu. "Hm, boleh. "
Salma tersenyum lebar, lalu menatap Leon dengan serius. " Gue mau, lo jangan respon Nasha. Terus, gak boleh lolosin dia dari hukuman kayak tadi. Gimana?"
Senyum Leon luntur, digantikan dengan raut bingung. Ah,iya. Sepertinya Salma belum mengetahui bahwa Leon sudah menikah dengan Nasha. Apa ini saat yang tepat untuk mengatakannya?
"Kenapa diam? Gak bisa, ya?emang dia siapa lo sih?kenapa lo kayak gak mau gitu?" Salma membrondong pertanyaan saat melihat senyum kecil Leon luntur.
Leon menarik napasnya pelan, lalu menghembuskan nya dengan berat. "Kalau itu gue beneran gak bisa, Sal. Sorry, "
"Kenapa?lo suka sama dia?"tanya Salma dengan sarkas.
"Bukan gitu, Sal. Sebenarnya-"
Perkataan Leon terpotong ketika seseorang masuk ke dalam kelas. Ia berjalan dengan santainya seolah tak melihat keberadaan Leon dan Salma.
Saat akan berbalik keluar kelas, seseorang itu terkejut. Ia baru menyadari kalau ada orang di dalam kelas. "Eh, ternyata ada orang. Kirain gue gak ada," ucapnya dengan kikuk.
Salma tak menjawab, gadis itu hanya melirik sinis orang itu. Sedangkan Leon, pria itu hanya diam di tempatnya.
"Em- G-gue kayaknya ganggu, deh. Sorry, kalau gitu gue duluan," pamitnya lalu beranjak pergi.
Setelah sampai di luar kelas, ia mengusap dadanya. " Leon lagi ngapain, ya, sama si Salmanjing itu? Eh, astagfirullah, gak boleh ngomong kasar. Gue 'kan lagi hamil, "
Ia mengangkat kedua tangannya keatas seperti tengah berdoa, " Ya Allah, maafin Nanas, Ya Allah. Nanas barusan ngomong kasar, semoga debay Nanas gak asal nyeplos kayak emaknya, Ya Allah. Aamiin."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Crush [End]
Teen Fiction-𝓜𝓪𝓻𝓻𝓲𝓮𝓭 𝓫𝔂 𝓐𝓬𝓬𝓲𝓭𝓮𝓷𝓽- Nikah karena accident sama crush sendiri? Awalnya Nasha tidak pernah bermimpi sejauh itu. Karena crush-nya itu susah digapai. Tapi sepertinya Tuhan mengabulkan doanya selama ini, walaupun dengan cara yang menu...