MHMC28

24.1K 1.5K 215
                                    

Hai, maaf telat up🥺

Dan untuk di part kemarin aku minta maaf ya, karena gak sempat balas komentar kalian🥺💚

Jangan lupa vote biar aku cepet up-nya🙂

Happy Reading💚

***

Cuaca malam itu terlihat mendung. Langit yang gelap bertambah gelap saat awan hitam menghalangi cahaya bulan yang menyinari bumi. Angin berhembus dengan kencang malam itu.

Nasha. Wanita itu terbangun dari tidurnya, ia melirik jam di ponselnya. Jam sebelas kurang sepuluh menit. Menghela napas, Nasha turun dari tempat tidurnya. Ia berjalan keluar dari kamarnya.

Sebenarnya Nasha masih ingin melanjutkan tidurnya. Namun, perutnya tidak bisa diajak kompromi. Ia lapar, sungguh!

Berjalan dengan hati-hati, wanita itu berjalan menuju kamar Leon yang berada tak jauh dari kamarnya. Iya, mereka masih pisah kamar. Itu kemauannya Nasha.

Dengan ragu-ragu Nasha mengetuk pintu kamar Leon. Sudah beberapa kali ia mengetuk pintu dan memanggil nama Leon. Tapi, Leon tak kunjung keluar ataupun menyahuti. Sepertinya pria itu sudah tidur.

Nasha menyerah. Baru saja ia berbalik badan, suara serak khas bangun tidur membuatnya urung untuk kembali ke kamar.

"Ada apa, Nas?"tanya Leon sembari mengucek matanya.

"Em, gue lagi pengin sate ayam." Nasha terlihat ragu. "Eh, tapi gak usah aja deh. Gue takut ganggu. Kayaknya lo masih ngantuk."

Leon mengerjap, "Em, penginnya sekarang?"tanyanya.

Dengan ragu Nasha menjawab," Iya. Pengin banget sekarang."

Sekilas Leon menatap jam dinding yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri. "Jam sebelas malam?" gumamnya dengan pelan.

Nasha yang melihat Leon terdiam langsung merasa tidak enak. "Y-yaudah kalau gitu gue balik ke kamar lagi aja."

Leon tersadar, pria itu menahan lengan Nasha yang akan pergi." Tunggu. Lo cuman mau sate kan?"tanyanya dan dibalas anggukan oleh Nasha.

"Yaudah, gue belikan." Perkataan Leon membuat Nasha tersenyum lebar. Wanita itu langsung memeluk Leon saking senangnya.

"Thanks, bby!" seru Nasha kesenangan.

"You're welcome." Leon membalas. "Yaudah, kalau gitu gue pergi dulu mau nyari sate buat baby." Leon melepas pelukannya.

"Okay, hati-hati di jalan, ya!"

***

Di malam yang dingin ini Leon mengendarai mobilnya seorang diri. Setelah berputar-putar mencari tukang jualan sate ayam, akhirnya ia mendapatkannya. Dan saat ini pria itu sedang dalam perjalanan pulang.

Tiba-tiba saja ponsel Leon bergetar, menandakan ada sebuah panggilan masuk. Dengan segera Leon mengangkatnya tanpa melihat dahulu siapa yang menelponnya malam-malam seperti ini.

"Hallo?" suara di seberang sana.

"Ya?"

"Le? Lo-lagi dimana?"

Leon sedikit menjauhkan ponselnya. Ia baru sadar kalau yang menelponnya itu adalah Salma.

"Gue lagi di jalan. Kenapa?"

"Bisa jemput gue?" Suara Salma terdengar bergetar.

"Lo kenapa?"

"G-gue gak berani pulang ke panti. Gue takut ibu panti tahu tentang kehamilan gue. Gue gak bisa bayangin gimana kecewanya beliau kalau tahu gue hamil."

My Husband My Crush [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang