MHC13

28.7K 1.8K 37
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Nasha memajukan bibirnya, wajahnya tertekuk. Ia kesal, sangat kesal. Pasalnya, baru saja ia kembali bersekolah, ia sudah diberi hukuman karena telat. Menyebalkan!

Di hadapannya, pria dengan tubuhnya yang menjulang tinggi menatapnya dengan  datar. Kepalanya menggeleng tak habis pikir.

"Kenapa lo telat?"

Nasha mencebik kesal, namun tetap menjawab.  "kesiangan,"

"Kenapa bisa kesiangan?"

"Semalem habis ngepet," balasnya dengan asal.

"Jangan bercanda, gue nanya serius."

Nasha tersenyum miring, lantas berjinjit dan mengatakan sesuatu di telinga pria itu. "Semalam gue ketiduran, nungguin suami gue nemenin cewek lain, terus ninggalin gue gitu aja. "

Setelahnya Nasha kembali ke posisi semula. Ia tersenyum, dan lebih tepatnya sebuah senyum miris. Dalam hati ia tersenyum puas ketika melihat Salma yangtengah berdiri di lantai atas memperhatikan gerak-gerik dirinya.

Pandangannya ia alihkan kembali ke arah Pria yang berstatus Suami- nya itu. Nasha menaikkan sebelah alisnya saat melihat Leon yang menatapnya tanpa berkedip. Tapi tetap saja, Tatapannya datar!

"Apa?!"ketus Nasha galak.

Leon tersadar, pria itu menghela napasnya pelan. "Lo langsung masuk kelas aja."

"Why? Gue gak dihukum nih?" Nasha bertanya sembari menggoda Leon.

"Itu urusan gue, lo gak boleh kecapekan. Lo lagi hamil. "Leon berkata dengan mengecilkan suaranya di tiga kata terakhir.

Diam-diam Nasha tersenyum. Hatinya menghangat melihat perhatian Leon. Ia sangat bersyukur, Leon yang sekarang perhatian padanya. Ya, walaupun sedikit dan hanya sama debay sih. Tapi, ya, intinya bersyukur deh!

"Yaudah, sana!" Leon menyadarkan Nasha dari lamunan nya.

Dengan senyum lebar Nasha meninggalkan Leon sendirian di lapangan. Ia menaik turunkan alisnya saat tak sengaja melihat Salma yang tengah memperhatikannya.

***

Bel istirahat berbunyi  dengan nyaring, semua murid berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Entah itu untuk pergi ke kantin, ataupun hanya keluar saja.

Tapi, beda lagi dengan Nasha dan kedua sahabatnya. Ketiga perempuan cantik itu hanya diam di kelas.

"Nas, dia gimana sama kamu? Baik? Atau semena-mena sama kamu?" Meira memecah keheningan.

My Husband My Crush [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang