Hai, maaf baru bisa Update🥺
Aku juga mau ngucapin: "MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN!♡"
Maafin Author ya kalau ada salah kata atau apa sama kalian💗☹
Btw, jngn lupa puter lagu yg di mulmed. Kalau bisa, str3aming di yt ya! Thanks you all<3
****
Sudah satu minggu lebih Nasha tinggal di rumah Bunda. Dan selama itu juga Bunda lebih perhatian pada Salma. Gara-gara rekaman Cctv itu tidak ada, Nasha harus terdampar di tempat yang menurutnya membosankan ini.
Kegiatan Nasha tiap hari cuman gitu-gitu aja. Bangun pagi, dengerin Bunda ngomel kalau Nasha bangun kesiangan, lihat Salma yang lebih di perhatikan oleh Bunda, Leon yang di suruh lebih perhatian sama Salma daripada Nasha, dan yang terakhir, Nasha tidak diperbolehkan keluar dari rumah tanpa izin—kecuali, kalau penting.
Rasanya, Nasha ingin kabur saja. Tapi, mau kabur kemana? Mau kembali ke Appartmen, Bunda pasti tahu kalau dia kesana. Ke rumah orangtuanya? Mereka sedang tidak ada di rumah untuk beberapa hari ke depan. Sedangkan Radit? Kakaknya itu tengah sibuk di luar kota.
Sialan! Nasha ingin menangis saja sekarang. Wanita itu tersentak saat Leon menepuk pipinya dengan pelan. "Hm?"
"Lo ngapain ngelamun disini?" tanya Leon heran. Pasalnya, Nasha tengah melamun di balkon kamar, sendirian.
Nasha tak langsung menjawab, wanita itu menunduk. "Gue pengin pulang," cicitnya dengan suara pelan.
Mendengar itu, Leon tertegun. Pria itu sangat tahu apa yang terjadi dan Nasha rasakan saat tinggal di rumah Bunda. Tapi, ia tak bisa berbuat banyak. Bunda selalu bisa membuatnya tak berkutik.
Menghela napas, Leon kemudian menarik Nasha ke dalam pelukannya. Mengusap punggung wanita itu dengan lembut, menenangkan Nasha. "Gue tau. Tapi, gak semudah itu buat bikin Bunda luluh."
"Bunda kok jadi berubah, ya?" Nasha menyenderkan kepalanya di bahu Leon.
Leon tampak bergumam, lalu setelahnya menjawab."Bunda sebenarnya gak gitu. Cuman, kalau menyangkut soal Salma, Bunda bakalan lakuin apapun. Salma tuh udah kayak dianggap anaknya sendiri sama Bunda."
Seketika Nasha langsung menegakkan tubuhnya setelah mendengar ucapan Leon. "Loh? Bukannya Bunda kayak gak suka gitu sama Salma?"
"Bunda sayang banget sama Salma. Dia cuman gak terlalu nunjukin. Kalau udah di tunjukkan, bisa aja rasa sayang Bunda ke Salma lebih besar daripada rasa sayang Bunda ke gue."
"Dih? Kok gitu?!" Nasha melotot terkejut.
Sebelah sudut bibir Leon terangkat, lalu berucap; "Bunda pengin punya anak perempuan."
Nasha diam. Wanita itu memandang wajah Leon dengan lekat. Sesaat kemudian, ia kembali memeluk Leon. Kali ini lebih erat dari sebelumnya.
Leon yang terkejut karena pelukan Nasha yang tiba-tiba terdiam, lalu terkekeh pelan. Tangannya terangkat menepuk puncuk kepala Nasha. "Tumben manja," ujarnya.
"Sebenarnya dari kemarin pengin kayak gini, tapi lo nya sibuk sama Salma sih." Nasha mendengus saat mengingat itu.
"Maaf. Bunda bener-bener ngekang gue buat terus nurutin semua kemauan Salma." Leon menghela napasnya, lalu mengecup puncuk kepala Nasha dengan lembut.
"Yaudah, kalau gitu, sekarang bagian gue yang nyusahin lo!" ujar Nasha sembari terkekeh kecil.
"Mau apa, hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Crush [End]
Teen Fiction-𝓜𝓪𝓻𝓻𝓲𝓮𝓭 𝓫𝔂 𝓐𝓬𝓬𝓲𝓭𝓮𝓷𝓽- Nikah karena accident sama crush sendiri? Awalnya Nasha tidak pernah bermimpi sejauh itu. Karena crush-nya itu susah digapai. Tapi sepertinya Tuhan mengabulkan doanya selama ini, walaupun dengan cara yang menu...