MHMC22

27.9K 1.6K 62
                                    

Jangan lupa putar lagu yg di mulmed, ya!:"
Suaranya mirip bngt sama Jeno, enak didengar haha✨

Jangan lupa putar lagu yg di mulmed, ya!:"Suaranya mirip bngt sama Jeno, enak didengar haha✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Jadi, benar?"

Nasha yang mendapat pertanyaan itu menunduk, tak berani menatap wanita cantik yang berada di hadapannya.

"Nasha, jawab pertanyaan ibu!"

Nasha masih tetap diam. Badannya sampai gemetaran saking terkejutnya.

Leon yang sedari tadi diam, langsung berdiri. "Bu, jangan membentak Nasha."

Bu Indah— Guru muda yang terkenal killer itu menghela napasnya, lalu memijat pelipisnya pelan.

"Leon, kamu diam. Biar Nasha yang menjawab, " ujar Bu Nuning yang memang ada disana.

"Tapi, Bu--"

"Leon, duduk kembali."

Terpaksa, Leon kembali duduk. Tangannya diam-diam menggenggam jemari Nasha dengan erat.

Seketika, Nasha termangu. Tatapannya mengarah ke jemari-nya yang di genggam erat oleh Leon.

Sedangkan Leon, pria itu menoleh kearah Nasha. Dan Nasha, membalas tatapan Leon. Tatapan teduh Leon membuat Nasha tenang.

Leon tersenyum, lalu mengangguk sekali seolah berkata; "Udah, gak papa. Ada gue disini."

Nasha membalas senyuman Leon, lalu kembali menatap Bu Indah yang masih menunggu jawaban Nasha.

Menghembuskan napas, Nasha berucap dengan mantap tanpa ada rasa takut. "Iya, Bu. Apa yang kemarin kalian dengar di rumah sakit itu memang benar. "

Mata Bu Indah dan Bu Nuning seketika membulat sempurna. Kentara sekali raut terkejut kedua Guru itu.

"Baiklah, kalau begitu kalian berdua silahkan keluar dahulu. Kami, para Guru akan mendiskusikan hal ini."

Nasha dan Leon mengangguk, lalu keluar dari ruangan.

***

Pintu ruangan Bu Indah terbuka, Queensha, Meira, El, dan Ricko langsung menghampiri Nasha dan Leon.

"Nas, Bu Indah ngomong apa sama lo?" tanya Queensha to the point.

El yang melihat itu langsung menarik tangan Queensha, menatap gadis itu dengan datar. " Lo bisa gak, jangan tanya-tanya dulu?"

Queensha sudah paham dengan situasi saat ini, lalu gadis itu memilih diam--menurut pada El.

"Gue bawa Nasha ke UKS dulu, " ujar Leon lalu pergi sembari terus menggenggam erat tangan Nasha.

"Eh, Mei, pergi ke kantin dulu, ya!" pamit Meira, lalu berlari kecil menuju kantin.

Ricko yang diam-diam memperhatikan Meira, tertawa kecil melihat tingkah menggemaskan Meira. Cowok itu kemudian menepuk pundak El, membuat si empunya menoleh heran.

My Husband My Crush [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang