MHMC29

23.7K 1.4K 79
                                    

Hi, maaf baru update🥺

Soalnya lgi di fase gak pengin nulis:(

Em, Maaf juga updatenya malam ㅠㅠ

Dan, maaf juga kalau di chapter kemarin gak semua komen aku balas Satu-satu ☹💗

***

Happy Reading 💚

***

Wanita itu sedari tadi terus menunduk. Kedua tangannya saling bertautan, ia merasa takut sekarang. Sedangkan di depannya, seorang wanita paruh baya tengah mondar-mandir di depan ruangan yang di dalamnya terdapat seseorang yang tengah di periksa oleh dokter.

Langkah kaki terdengar dari kejauhan, dan akhirnya sang empunya berhenti di depan wanita paruh baya itu. "Bunda, gimana keadaan Salma?"tanyanya.

Yang ditanya menggelengkan kepalanya, membuat sang pria menghembuskan napasnya." Ini Bunda lagi nungguin Dokternya keluar."

"Kenapa bisa jadi gini, sih, Bun?"tanya sang pria yang tak lain adalah Leon.

Mischa. Wanita paruh baya itu menghela napasnya, lalu tatapannya beralih ke arah Nasha yang tengah menunduk. "Tanya aja sama istri kamu."

Leon mengikuti arah pandang Ibunya, lalu tanpa berkata lagi langsung menghampiri Nasha yang tengah menunduk takut.

Pria itu menyentuh pundak Nasha dengan lembut, lalu meminta wanita itu untuk menatapnya. "Nas, lihat gue."

Dengan perlahan Nasha menatap Leon tepat pada mata pria itu. "Le-Leon, gue takut."cicitnya dengan pelan.

Leon mengelus kepala Nasha dengan lembut, lalu tersenyum menenangkan. "Apa yang lo takutkan, hm?"

"Gue takut Bunda salah paham, gue takut nanti gue yang di salahkan." Tak terasa, air mata Nasha mengalir.

"Kenapa harus takut? Lo gak nyelakain Salma, kan?" tanya Leon dan dibalas anggukan oleh Nasha. "Yaudah, lo gak usah takut. Kan lo gak salah," lanjutnya.

"Ya tapi—" Ucapan Nasha terpotong saat Leon menaruh telunjuknya pada bibir Nasha.

"Sstt...Diam, okay? Lo gak usah takut. Ada gue disini," ujar Leon lalu tangannya terangkat untuk mengusak puncak kepala Nasha dengan gemas.

Sedangkan Mischa, wanita itu menatap pemandangan di depannya dengan tatapan yang sulit diartikan. Wanita itu langsung mendekat ke arah pintu ruangan saat seorang Dokter keluar dari dalam.

"Gimana keadaan Salma, Dok?"tanya Mischa tak sabaran.

Sang Dokter tersenyum, "Keadaan pasien baik-baik saja. Dia hanya perlu beristirahat untuk memulihkan energinya."

"Lalu, bagaimana dengan keadaan bayinya, Dok?"tanya Leon membuat Dokter itu menatapnya dengan bingung.

Baru saja sang Dokter akan menjawab, suara suster membuatnya urung berbicara. "Permisi, Dok. Pasien ingin bertemu dengan Ibu Mischa."

Mendengar itu, Mischa langsung masuk ke dalam ruangan Salma. Beliau tersenyum hangat saat melihat Salma yang tersenyum lemah padanya.

"Gimana keadaan kamu? Masih ada yang sakit? Kalau sakit, di bagian mana? Biar Bunda panggilkan Dokter." Pertanyaan berbondong itu Mischa tanyakan pada Salma.

Salma terkekeh kecil, "Salma baik-baik aja, kok. Bunda gak perlu khawatir."

Bunda Mischa tersenyum, lalu tangannya terangkat mengelus kepala Salma dengan sayang. "Kamu kenapa bisa celaka gini, sih?"

My Husband My Crush [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang