MHMC33

25.2K 1.4K 43
                                    

Special Haechan Birthday! 💚

Awalnya aku gak mau up hari ini, tapi karena special Haechan ultah jdi tanganku gatel banget pengin up haha.

Btw, soal konflik kayaknya gak bakal terlalu berat deh. Soalnya ku lupa alur again😭

Em, and maafin ya sebagian komen di part kemarin gak aku reply semuanya, bingung juga mau balas apa. Aku gak pinter balas komen🥺

***

Happy Reading! 🌻

***
Pagi-pagi sekali Nasha sudah sibuk. Wanita itu sibuk mempersiapkan segala keperluan Leon yang hari ini akan melaksanakan ujian. Dengan kondisi perut yang sudah membesar, wanita itu terus mondar-mandir mencari barang-barang Leon yang akan dipakai hari ini.

"Nas, ini dasi gue dimana?!" teriak Leon dari dalam kamar.

"Tadi gue taruh diatas tempat tidur!" balas Nasha dengan berteriak.

"Enggak ada!" Leon kembali berteriak.

Nasha memutar bola matanya malas, wanita itu kemudian menaruh pisau yang habis ia gunakan untuk memotong buah-buahan.

Masuk ke dalam kamar, Nasha menemukan Leon yang tengah sibuk mengobrak-abrik lemari—sepertinya sedang mencari dasi.

Nasha berjalan menuju tempat tidur, lalu menyingkap selimut yang ternyata di bawahnya ada dasi yang Leon cari. "Ini apa kalau bukan dasi namanya?" tanya Nasha sembari mengulurkan dasi itu pada Leon.

"Ya, gue kan gak tau kalau lo taruhnya disitu." Leon membela diri.

Menghela napas, Nasha mendudukkan dirinya diatas tempat tidur. Tangannya mengusap perutnya yang terlihat besar. "Leon,"panggilnya pada Leon.

Leon yang sedang memasang dasinya hanya berdehem membalasnya. Kemudian, Nasha kembali berucap. "Gue gendutan gak sih?"

Dengan cepat Leon menoleh, pria itu menatap Nasha yang saat ini tengah sibuk memperhatikan bentuk tubuhnya. Ia lalu mendekat kearah Nasha, duduk di sebelah wanita itu. Tangannya terulur mengusap puncak kepala Nasha dengan sayang.

"Mau lo gendutan atau enggak, lo tetap cantik di mata gue, Nas."

Nasha menoleh cepat kearah Leon, wanita itu bergidik geli mendengar perkataan Leon. "Leon, lo tau gak? Gue geli dengernya."

"Padahal gue serius lho." Leon terkekeh.

Memutar bola matanya dengan malas, Nasha kemudian menggandeng tangan Leon. "Yuk turun ke bawah, kayaknya Bunda udah selesai masaknya deh."

"Hm,"balas Leon seadanya.

"Singkat banget jawabnya!" Nasha memukul bahu Leon, sampai membuat sang empunya kaget.

"Iya-iya, maafin aku, okay?" Leon tersenyum manis. Tapi bukannya salah tingkah, Nasha justru bergidik geli. Wanita itu memukul Leon sekali lagi.

"Ngomong kayak gitu lagi, gue pukul lo!" Kemudian, Nasha keluar dari kamar terlebih dahulu—meninggalkan Leon yang tertawa melihat tingkahnya.

Melihat Nasha yang sudah hilang dibalik pintu, Leon kemudian berdehem." Lucu banget. Istri siapa sih? Eh, lupa. Istri gue itu."

Kemudian, pria itu kembali tertawa. Entah apa yang ia tertawakan. Se-random itu Leon sekarang.

***

Leon sudah berangkat beberapa menit yang lalu. Saat ini, tinggal Nasha yang tengah terdiam sedari tadi di depan gerbang rumah Bunda Mischa. Entah apa yang dilakukan wanita itu, ia hanya diam memerhatikan jalanan yang tampak lenggang.

My Husband My Crush [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang