MHMC20

32.9K 1.9K 98
                                    

Hi, maaf update nya malam banget. Soalnya aku lagi sibuk siapin buat ujian sekolah🥺

Doain supaya ujian nya lancar, ya, guys!💚🥺

Doain supaya ujian nya lancar, ya, guys!💚🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Leon hanya terkekeh, ia menahan lengan Nasha yang tengah memukulinya. Leon mendekatkan wajahnya membuat Nasha terdiam dan secara refleks menutup matanya.

Tok...Tok...Tok!

"Hei, siapa yang lagi di dalam?! Buka pintunya, kenapa dikunci?!"

MAMPUS PAK ZULKIDIN!

Seketika, Nasha menjauhkan tubuhnya dari Leon. Wanita itu melirik dengan panik kearah Leon. "Leon, Pak Zulkidin!"

Leon langsung mengambil kunci ruangan OSIS dari saku celana nya. Dengan perasaan panik ia membuka kunci itu.

Pintu terbuka lebar, memperlihatkan sosok guru pria yang berpenampilan cukup mencolok. Kameja berwarna kuning terang yang di gunakan pak Zulkidin seolah tersorot sinar matahari. Silau!

"Kenapa pintunya di kunci?!" tanya Pak Zulkidin dengan nada tinggi.

Nasha tersentak kaget, wanita itu mengusap dadanya berusaha sabar menghadapi cobaan yang akan terjadi selanjutnya.

"Leon, Nasha, jawab! Kalian ngapain berduaan di dalam?!" tanya Pak Zulkidin saat Leon dan Nasha hanya diam saja.

"Em, ki-kita..."

"Saya habis mewawancarai Nasha, Pak." Leon tiba-tiba saja menyela perkataan Nasha.

"Wawancara apa?"

"Saya berencana merekrut sekretaris OSIS yang baru, Pak. Soalnya Dila sudah memundurkan diri dari jabatannya." Leon berucap dengan lancar.

Nasha yang awalnya ingin protes seketika urung ketika melihat tatapan Leon yang tajam mengarah ke arahnya.

"Benar begitu, Nasha?" tanya Pak Zulkidin menoleh kearah Nasha—meminta jawaban.

Secara refleks Nasha mengangguk, walaupun kaku. Ia tersenyum paksa, " iya, Pak. "

"Kamu mau jadi sekretaris OSIS yang baru?" tanya Pak Zulkidin membuat Nasha gelagapan.

'Sialan si Leon, jadi gue yang susah!' batin Nasha. "Ah, itu, Pak. Saya ma—"

"Nasha katanya gak mau, Pak. Tadi dia sendiri yang bilang saat sedang di tanyai oleh saya." Nahkan, lagi-lagi Leon memotong perkataan Nasha. Jadi kesel, kan!

Pak Zulkidin mengangguk, seolah sudah paham. Beliau menatap kedua muridnya itu secara bergantian. "Oke, saya paham. Tapi, tetap saja kalian harus saya hukum. "

"Lho? Kok gitu, Pak?" kaget Nasha.

"Iyalah, kan saat ini pembelajaran sudah berlangsung. Tapi, kalian malah tidak masuk."

My Husband My Crush [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang