Greget banget pengin up haha
Btw, maaf kalau alur kedepannya nanti tidak sesuai ekspetasi kalian.
Kalau kalian suka silahkan lanjut, dan jika tidak silahkan tinggalkan saja cerita ini. Terima kasih💗
Happy Reading!
***
"Buset bumil, makannya banyak bener dah." Celetukan itu berasal dari Queensha. Gadis itu hari ini datang ke rumah Nasha bersama Meira.
"Lapar banget gue tuh anjir," balas Nasha sembari menyomot sepotong martabak rasa kacang coklat yang tadi dibawakan oleh Queensha dan Meira.
"Nanas gak mual gitu makan yang kayak gitu? Kan biasanya kalau orang lagi hamil itu suka mual." Meira ikut berucap.
"Enggak mual kok. Malahan gue akhir-akhir ini doyan banget makan yang manis-manis." Nasha berujar dengan mulut penuh dengan makanan.
"Habisin dulu itu, jangan ngomong dulu! Keselek baru tau rasa lo!" ujar Queensha.
Uhuk!
Nah kan! Baru saja Queensha menutup mulutnya, Nasha sudah keselek 'kan?
"Nas, minum dulu!" Meira dengan cepat memberikan minum pada Nasha. Lalu setelahnya Nasha bisa bernapas dengan lega.
"Makanya, jangan loba (banyak) ngomong kalau lagi makan tuh. " Queensha berujar.
"Iya elah, maaf." Nasha mencebik. "Btw, keadaan Arion gimana, ya? Udah lama gue gak denger kabar atau ketemu sama dia," ujarnya tiba-tiba.
"Gak tahu pasti sih, tapi terakhir kali gue lihat dia kayaknya fine-fine aja. Kenapa emangnya?" Queensha yang membalas—karena Meira tengah mengambil minum lagi untuk Nasha.
"Enggak, cuman nanya aja. Soalnya gue terakhir kali ketemu dia pas di sekolah doang. Udah beberapa bulan yang lalu, mungkin."
Meira baru saja kembali dari dapur, gadis itu mendudukkan dirinya di sebelah kanan Nasha. "Nas?" panggilnya.
"Hm? Ya, Mei?" sahut Nasha.
"Kamu--beneran mau cerai sama Leon?" tanya Meira membuat Nasha membuang napasnya berat.
"Iya, awalnya gue gak mau. Tapi, karena denger perkataan Papi yang katanya gak mau gue disakitin lagi, gue jadi iyain aja. Lagipula, gue udah capek gini-gini terus." Nasha tersenyum tipis.
"Terus anak lo gimana? Dia lahir tanpa Ayahnya gitu?" Queensha melontarkan pertanyaan yang sebenarnya agak sensitif bagi Nasha.
"Soal itu ya? Em, kayaknya gue bakal jadi single parents deh." Nasha menurunkan bahunya, lesu.
"Kata siapa kamu jadi single parents? Saya yang nanti akan jadi Ayah dari anak kamu, Arumi."
Tiba-tiba saja suara seseorang terdengar dari arah belakang mereka. Dengan cepat mereka menoleh, dan mendapati seorang laki-laki tengah tersenyum hangat saat Nasha menatapnya.
"Loh? Kak Askara?"
***
Sudah hampir tiga minggu kejadian dimana Ayah Nasha datang dan memberitahunya bahwa ia dan Nasha akan bercerai. Dan dari waktu itu pula Leon menjadi seperti orang yang tidak ada gairah hidup. Pria itu setiap harinya hanya akan keluar kamar jika ada yang memanggilnya saja.
"Kusut amat muka lo, Le. Mau gue bantu setrika gak? " Perkataan random itu berasal dari Ricko yang saat ini tengah berada di kamar Leon bersama Elbara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Crush [End]
Teen Fiction-𝓜𝓪𝓻𝓻𝓲𝓮𝓭 𝓫𝔂 𝓐𝓬𝓬𝓲𝓭𝓮𝓷𝓽- Nikah karena accident sama crush sendiri? Awalnya Nasha tidak pernah bermimpi sejauh itu. Karena crush-nya itu susah digapai. Tapi sepertinya Tuhan mengabulkan doanya selama ini, walaupun dengan cara yang menu...