Epilog [End]

50.7K 1.6K 161
                                    

AKHIRNYAA SETELAH BEBERAPA KALI JARANG UP DAN HIATUS, CERITA INI SELESAI JUGA ㅠㅠ

Btw, guys. Udah siapin hati buat baca ending?

Endingnya itu hmm.. Anu lah ya, pastinya wow banget sampai kalian bakal ramein komentar di lapak ini ♡/mengpede

Jangan lupa juga buat play lagu di mulmed, ya. Biar kerasa feelnya saat baca.

So, Happy Reading!

***

Leon panik. Pasalnya, Nasha menghilang selepas ia kembali dari toilet. Pria itu sudah mencari kemana-mana, namun hasilnya nihil. Dia juga sudah menghubungi teman-temannya yang lain, dan mereka juga tengah membantu Leon untuk mencari Nasha.

Ditengah kekalutan nya itu, ponsel Leon tiba-tiba saja berbunyi menandakan ada telepon masuk. Berdecak kesal, Leon kemudian mengangkat telepon itu.

"Ya?"

"... "

"SERIUS?!"

"... "

"Oke, gue kesana sekarang!"

Teleponnya ia matikan begitu saja tanpa mendengar balasan dari sang penelepon. Tangannya sudah gemetar saking paniknya pria itu. Leon yang biasanya selalu tenang dalam menghadapi apapun, kini tampak kacau.

Dengan napas yang menderu, Leon berlari secepat mungkin menuju ke tempat dimana Bara dan yang lainnya menemukan keberadaan Nasha.

Kata Bara, Nasha dibawa menuju rooftop rumah sakit oleh Arion. Dan, Leon sangat geram akan hal itu. Jadi, dengan cepat pria itu menuju ke arah rooftop. Bahkan ia sampai menggunakan tangga manual karena kesal menunggu lift yang lama sekali menuju keatas.

"Nasha, tunggu gue." Leon bergumam, mengatakan bahwa dia akan segera menyelamatkan Nasha.

Sedikit lagi ia sampai di rooftop. Lalu, tanpa pikir panjang, Leon menendang pintu masuk rooftop dengan kuat hingga menciptakan bunyi yang terdengar keras.

Arion yang tengah berjongkok di hadapan Nasha terkejut bukan main. Laki-laki itu kemudian berdiri, sedikit menggeser Nasha agar jauh dari jangkauan Leon. Ia melirik Leon yang saat ini terlihat menahan amarahnya. Aura pria itu terasa mencekam, seolah dapat melenyapkan keberanian Arion begitu saja.

Leon mendekat dengan langkah berdentum, pria itu langsung mencengkram baju Arion dengan kuat. "NGAPAIN LO BAWA NASHA KESINI, BANGSAT?!" murkanya, berteriak tepat di hadapan wajah Arion.

"Bukan urusan lo." Arion menjawab dengan sinis, laki-laki itu melepas cengkraman Leon pada bajunya dengan sekali hentakan.

"ANJING!" Leon tersulut emosi, pria itu menendang dada Arion dengan kuat hingga membuat sang empunya tersungkur.

Arion mengerang saat dadanya begitu nyeri, sebab Leon menendang tepat di dadanya yang terluka parah. Lalu, cairan berwarna merah pekat merembes mengotori pakaian pasien yang dikenakan oleh Arion.

"Ughh..." Arion merintih, tangannya meremas dadanya yang begitu sakit. Ia mencoba berdiri, lalu tatapannya beralih pada Nasha yang masih duduk di kursi roda dengan keadaan masih tak sadarkan diri.

Melihat tatapan Arion yang beralih pada Nasha, dengan cepat Leon berlari dan menarik kursi roda yang di tempati oleh Nasha. Pria itu langsung memeluk Nasha, walaupun wanita itu tidak meresponnya sama sekali.

Mengangkat kepalanya, netra Leon menatap Arion dengan tajam. "Lo bajingan, Arion. Lo gak berhak bahagia atas apa yang lo lakuin terhadap Nasha. Sekarang, lo pantas mendapatkan hukuman lo."

My Husband My Crush [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang