MHMC02

35.4K 2.3K 265
                                    

💙❄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💙❄

Pagi itu, Nasha mengendarai mobilnya dengan kecepetan sedang. Sebelah tangan gadis itu sibuk menyetir, dan sebelahnya lagi sibuk melahap sandwich yang sempat dibekal nya dari rumah.

Bibir merah muda alaminya bersenandung pelan mengikuti lirik lagu yang disetel nya. Matanya menyipit saat tak sengaja melihat sebuah motor sport putih melaju di hadapannya.

"Leon? " Gumamnya tak yakin. Ia menambah sedikit kecepatan mobilnya.

Setelah diamati dari dekat, ternyata itu beneran Leon. Tapi, tunggu! Cowok itu tengah membonceng seorang gadis, dan itu Salma. Bahkan, tangan gadis itu melingkar di pinggang Leon.

"Kapan gue bisa diposisi itu? " Lirih Nasha tersenyum kecut.

****

Leon memarkirkan motor sport putihnya di parkiran SMA Niguel School. Cowok itu membuka helm full face-nya dan tersenyum saat Salma menyodorkan helm-nya dengan cemberut.

Gadis itu sedang merajuk. karena tadi pagi saat Leon menjemputnya, cowok itu lupa untuk mengacak-acak rambutnya. Kebiasaan Leon saat bertemu Salma, ya itu. Mengacak rambut gadis itu dengan gemas.

"Udah dong, jangan ngambek mulu. Gue minta maaf deh, "ucap Leon lalu mengacak rambut Salma, gemas.

" Ih, Leon! Jangan diacak-acak! Nanti rambut gue berantakan lagi, ish! "Salma mendengus, membuat Leon terkekeh.

Tangan cowok itu terangkat untuk menyelipkan helaian rambut yang menghalangi wajah Salma. Dan hal itu sukses membuat Salma membeku. Dan adegan itu tak luput dari pandangan murid yang berlalu-lalang disana.

Sedangkan di sisi lain, seorang gadis yang baru saja sampai di parkiran tengah menatap dengan sendu. Tangannya memegangi dadanya yang terasa sesak, dan air matanya perlahan mengalir di kedua pipinya.

" Kok gue jadi cengeng gini sih?! "Kesalnya lalu menghapus air matanya dengan kasar.

Entahlah, ia merasa pagi ini moodnya sering berubah-ubah. Apa ia sedang kedatangan tamu bulanan ya? Tapi ia tak merasa ada yang aneh dengan dirinya. Gadis itu mengedikkan bahunya tak acuh.

Dia memejamkan matanya sejenak, lalu membukanya perlahan. Setelah itu, ia mengendarkan pandangannya melihat sekitar. Oke, situasi aman.

" ANJIR, KOK SAKIT BANGET GILA!!! " Teriaknya sembari memukul-mukul setir dengan kencang.

Sedetik kemudian gadis itu meringis, "ah elah, tangan gue sakit banget lagi! "

Eh, tapi lebih sakitan hatinya sih. Udah ngejar Leon selama setahun terakhir, tapi tetap aja gak dibales-bales.

"Au ah, mending gue masuk kelas, " gumamnya lalu keluar dari dalam mobil.

****

Gadis itu berlari kecil melewati lapangan yang luasnya Naudzubillah itu. Di tengah lapangan ia berhenti, lalu menetralkan deru napasnya yang tersengal-sengal.

My Husband My Crush [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang