𝙷𝚒, 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚞𝚙 𝚕𝚊𝚐𝚒!
𝙼𝚊𝚊𝚏𝚒𝚗 𝚢𝚊, 𝚜𝚘𝚊𝚕𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚞 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚊𝚕𝚞𝚛 lagi🥲
𝙰𝚕𝚑𝚊𝚜𝚒𝚕, 𝚊𝚔𝚞 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚠𝚊𝚕 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊, 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚒𝚔𝚒𝚛𝚒𝚗 𝚊𝚕𝚞𝚛 𝚕𝚊𝚐𝚒. 𝙼𝚎𝚗𝚐𝚜𝚎𝚍𝚒𝚑 ㅋㅋㅋ
So, sorry kalau alur ceritanya gak nyambung atau apa.
***
Saat ini suasana hati Nasha kembali memburuk. Pasalnya, saat ini Leon sedang tidak ada di rumah dikarenakan disuruh Bunda untuk menemani Salma pergi ke luar. Sialan!
Nasha mengambil ponselnya dari atas nakas, lalu membuka aplikasi chat. Isinya tidak yang istimewa, cuman pesan dari grup chat. Iya, cuman itu doang. Karena Nasha itu tipikal cewek yang gak banyak men-save nomer orang lain.
"Dendam banget gue sama Salma!"ucap Nasha sembari kembali menyimpan ponselnya keatas nakas.
Wanita itu kemudian mengubah posisinya menjadi telentang. Ditatap nya langit-langit kamar dengan pandangan menerawang. " Kangen banget sama Mami,"gumamnya pelan.
Kemudian, ia kembali mengubah posisinya menjadi duduk." Apa gue main aja ke rumah Mami, ya?"tanyanya pada diri sendiri.
Berpikir sebentar, lalu akhirnya mengangguk yakin." Oke! Hari ini gue harus ke rumah Mami!"
Wanita itu turun dari tempat tidurnya, berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan diri. Hingga sepuluh menit berlalu, ia sudah selesai mandi.
Tak membutuhkan waktu lama untuk berpakaian dan berdandan, ia kemudian keluar dari kamarnya. Pandangannya beralih kesana kemari mencari seseorang. Dan—ketemu!
Nasha menemukan Bunda Mischa tengah bersantai di sofa depan sembari menonton sinetron azab. Entah kenapa Bunda sering kali menonton sinetron itu, sampai membuat Nasha hafal soundtrack-nya.
"Bun,"panggil Nasha sesaat sampai di samping Bunda Mischa.
Mischa menoleh, wanita paruh baya itu menatap Nasha dari atas sampai bawah dengan tatapan menyelidik." Mau kemana udah rapi gini?"tanyanya membuat Nasha meneguk salivanya dengan susah payah.
"Em, Nasha mau main ke rumah Mami, Bun. Katanya Mami baru pulang dari luar kota,"ujar Nasha yang tidak sepenuhnya benar.
" Yaudah, boleh." Akhirnya, Nasha bisa bernapas dengan lega.
Nasha mengambil tangan Bunda, kemudian menciumnya dengan lembut." Makasih, Bunda. Udah ngasih izin sama Nasha."
Mendengar itu, Mischa tertegun. Apakah sejauh ini dia terlalu tidak peduli pada Nasha? Apakah sejauh ini dirinya terlalu memperhatikan Salma, tanpa mengetahui keadaan Nasha?
Banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya, membuatnya tanpa sadar meremas bantalan sofa yang di pangkuannya.
"Bun? Nasha pamit dulu, ya. Assalamu'alaikum,"ucap Nasha lalu pergi dari sana.
Sepeninggalan Nasha, Mischa baru tersadar. Wanita paruh baya itu menghela napasnya, lalu menatap ke depan dengan nanar. "Maafkan Bunda, Nasha. Bunda tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi sekarang ini."
Diam-diam, Mischa menangis." Maafkan Bunda, Nasha."
***
"Mami! Papi! Kak Radit! Nasha kambek to home!" Nasha berteriak saat pertama kali masuk ke dalam rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Crush [End]
Teen Fiction-𝓜𝓪𝓻𝓻𝓲𝓮𝓭 𝓫𝔂 𝓐𝓬𝓬𝓲𝓭𝓮𝓷𝓽- Nikah karena accident sama crush sendiri? Awalnya Nasha tidak pernah bermimpi sejauh itu. Karena crush-nya itu susah digapai. Tapi sepertinya Tuhan mengabulkan doanya selama ini, walaupun dengan cara yang menu...