Double up🌻
Btw, aku up gak menentu waktunya, ya. Bisa aja aku tiba-tiba up, atau lama bngt ga up.
***
Sepulang dari rumah Gavin, Nasha tak langsung pulang. Bodoamat dengan Leon yang mungkin saat ini tengah mencarinya, dia tak mau moodnya kembali hancur.
Saat ini ia sedang menaiki taksi untuk ke suatu tempat. Awalnya Gavin ingin mengantarkannya, tapi Nasha tak mengizinkannya.
Kendaraan yang dinaiki nya berhenti di tempat tujuan. Nasha kemudian membayar ongkosnya dan mulai turun.
"Adem banget disini, gak kayak di rumah Bunda." Nasha merentangkan tangannya sembari menutup mata—menikmati angin yang menerpa wajahnya.
Kemudian, Nasha berjalan menyusuri tempat itu sembari melihat-lihat sekitar. "Bagus banget pemandangannya,"gumamnya, sedikit menyunggingkan senyuman.
"Pulangnya nanti aja deh, kalau udah liat sunset." Nasha terus berjalan dengan terus berbicara dengan dirinya sendiri. Hingga, ia tak sengaja tertabrak oleh seseorang.
"Eh, sorry. Gue gak sengaja,"ucap seseorang itu sembari membantu Nasha berdiri.
Nasha mengangkat kepalanya, lalu terkejut melihat siapa yang di lihatnya.
"Bara?!"
***
"Lo udah bosen belum, sih?" Leon menatap perempuan di depannya dengan jengah.
Sudah hampir dua jam Leon dan Salma berada di toko pakaian bermerk itu. Sedari tadi Salma terus berputar-putar melihat-lihat berbagai pakaian bermerk yang harganya tentu tidaklah murah.
"Bentar, Leon! Gue lagi nyari pakaian yang harganya sesuai yang gue dulu." Salma berbicara sambil terus memilih-milih pakaian mewah yang berada di tangannya.
Leon berdecak, pria itu benar-benar jengah dengan Salma." Ambil aja yang lo mau, nanti gue yang bayar. Cepet, gue pengin pulang."
"Hah? Serius?" Salma yang tengah sibuk memperhatikan pakaian ditangannya langsung menatap Leon.
"Hm, cepetan." Kemudian, Leon berlalu mendahului Salma.
Setelah selesai dengan urusan belanja pakaian, Leon berniat langsung pulang ke rumah. Sampai akhirnya Salma berhenti berjalan lalu menarik-narik bajunya, layaknya anak kecil.
"Apa lagi?"tanya Leon dengan jengah.
Salma menunjuk sebuah toko eskrim. Perempuan itu menampilkan wajah cemberutnya. Bukannya malah gemas seperti dulu, kini Leon malah geli sendiri melihatnya.
"Enggak, cepet pulang." Tanpa mendengarkan Salma, Leon langsung berlalu begitu saja menuju parkiran.
Merasa Salma masih berdiri di belakangnya, Leon berbalik. Pria itu berdecak, lalu menarik lengan Salma dengan cepat. "Buruan jalan, lo lelet."
Sampai di parkiran, Salma menghentakkan lengannya yang masih ditarik oleh Leon. Alhasil, Leon jadi ikut berhenti. "Kenapa?"
"Lo yang kenapa, Leon?!" tanya Salma.
"Emang gue kenapa?" sahut Leon dengan santai.
"Lo jadi berubah, Leon! Lo bukan Leon yang gue kenal. Leon yang gue kenal gak kayak gini, dia lembut banget sama gue!" Salma berucap dengan napas naik turun—emosi. "Gue tahu, ini pasti gara-gara wanita sialan itu, kan?!"
Leon menatap Salma dengan datar, pria itu maju satu langkah mendekat kearah Salma." Udah ngomongnya? Sekarang, giliran gue yang ngomong sama lo. Dengerin,"ujar Leon menatap Salma tepat pada mata perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Crush [End]
Teen Fiction-𝓜𝓪𝓻𝓻𝓲𝓮𝓭 𝓫𝔂 𝓐𝓬𝓬𝓲𝓭𝓮𝓷𝓽- Nikah karena accident sama crush sendiri? Awalnya Nasha tidak pernah bermimpi sejauh itu. Karena crush-nya itu susah digapai. Tapi sepertinya Tuhan mengabulkan doanya selama ini, walaupun dengan cara yang menu...